Lihat ke Halaman Asli

Moamar Khadaffi, Antara Pahlawan dan Penjahat

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat belum bisa mengkonfirmasi kebenaran kematian Moammar Khadafi di Libya. Namun, jika hal ini benar, maka akan menjadi berita baik bagi rakyat Libya. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dalam kunjungannya ke Afganistan, Kamis 20 Oktober 2011. Sebelumnya, memang Clinton berharap Khadafi dapat segera tertangkap agar situasi Libya membaik. Sementara itu,  kematian Moammar Khadafi dikatakan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sebuah awal dari Libya yang baru. Setelah ini, ujar Ki-moon, waktunya bagi pemerintah dan masyarakat Libya untuk berbenah.

Khadaffi dilaporkan tewas di tangan tentara Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) di Sirte ketika hendak melarikan diri. Dalam sebuah rekaman video, mayatnya ditelanjangi dan dihina oleh para tentara anti Khadafi. Sebelumnya, putra Khadafi Motassim Khadaffi dilaporkan ditangkap hidup-hidup, namun Dewan Transisi Nasional (NTC) kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengatakan dia telah tewas. Menurut laporan saksi mata yang diterima Reuters, Motassim sempat terlihat masih hidup dalam keadaan yang mengenaskan. Dia dilaporkan berada di ranjang, bersimbah darah, namun masih bernafas.

Kekuasaan yang hampir 42 tahun telah menempatkannya menjadi penguasa terlama sebagai pemimpin non-kerajaan keempat sejak tahun 1900 dan terlama sebagai pemimpin penguasa Arab. Dia menyebut dirinya sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja). Setelah berhasil merebut kekuasaan, Khaddafi mulai menghilangkan oposisi dan kehidupan warga Libya menjadi dibatasi. Ideologi Khaddafi disebut Teori Internasional Ketiga yang dijelaskan dalam Buku Hijau. Keluarga Khaddafi mengambil alih sebagian besar perekonomian Libya. Khaddafi menggunakan miliaran pendapatan minyak untuk proyek-proyek internasional. Dia memulai perang dengan memerintahkan orang lain dan menggunakan senjata nuklir dan bahan kimia sebagai senjata pemusnah massal. Diam-diam, ia mengalokasikan pendapatan negara untuk mensponsori teror dan kegiatan politik lainnya di seluruh dunia.

Perserikatan Bangsa-bangsa menyebut Libya di bawah Khaddafi sebagai Negara Paria. Pada tahun 1980-an Khaddafi dukungan bagi organisasi-organisasi teroris yang dipimpin negara di seluruh dunia untuk membangun sanksi terhadap Khaddafi. Enam hari setelah penangkapan diktator Irak Saddam Hussein oleh Amerika Serikat, Khaddafi meninggalkan senjata pemusnah massal (WMD) program dan inspektur internasional menyambut untuk memverifikasi bahwa Tripoli akan menindaklanjuti komitmennya. Semenjak itu, Libya sebagai model bagi negara-negara lain yang diduga mengembangkan WMD sebagai kewajiban ketidakpatuhan internasional mereka untuk diikuti. Pada 15 Mei 2006, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Condoleezza Rice mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik penuh dengan Libya, "sebagai pengakuan atas komitmen atas Libya penolakan terhadap aksi terorisme dan kerjasama baik Libya yang diberikan kepada Amerika Serikat dan anggota lain dari masyarakat internasional dalam menanggapi ancaman global yang dihadapi dunia sejak serangan 11 September 2001".

Apa yang dilakukan oleh Khadffi sesungguhnya  mrupakan sebuah reaksi politik dari konflik timur tengah yang berkepanjangan.  Melawan hegemoni negara2 barat, Khadffi melakukan perjuangannya dengan cara yang umum dilakukan oleh kelompok kecil yaitu dengan melakukan serangan teror yang tentunya sasarannya pada object yang dapat menarik perhatian dunia seperti peristiwa Lockerby. Menciptakan rakyat pejuang mengikuti idealismenya, memang faktanya Khadaffi mampu bertahan berkuasa selama 42 tahun.  Kekuasaannya berakhir tragis dengan kematiannya serta pengikutnya dalam sebuah perlawanan di Kota Sirte itu adalah sebuah cerminan kekerasan hatinya dalam melakukan perjuangannya. Bagi negara2 barat, sosok khadaffi menjadi penguasa yang menakutkan, sebagai teroris, sebaliknya bagi pengikutnya khadaffi adalah seorang hero, seorang pahlawan yang berjuang sampai titik darah penghabisan.

Kisah pemimpin dari benua Afrika yang kontroversil bukan hanya monopoli Moamar Khadffi,  kita masih ingat dengan ditaktor Uganda Idi Amin Dada  yang sangat terkenal hingga namanya dijadikan lagu yang menjadi hit dunia. Begitu Idi Amin berkuasa, Uganda menjadi negara yang sangat terkenal di dunia internasional. Pada bulan Agustus 1972, semua orang Asia berkewarganegaraan Inggris (60.000 jiwa) diberi waktu sembilan puluh hari untuk angkat kaki dari Uganda. Tindakan ini bukan karena rasialisme, tetapi karena ia ingin memberikan "kemerdekaan yang sesungguhnya bagi rakyat Uganda". Yang kalang kabut tentu saja Inggris, yang para pejabatnya buru-buru menghubungi Australia, Selandia Baru, dan negara-negara persemakmuran Inggris lainnya untuk membicarakan penampungan, apalagi Kenya dan Tanzania menolak memberikan penampungan terhadap para pengungsi. Sepuluh hari kemudian ditetapkan aturan tambahan bahwa orang asing yang sudah menjadi warga negara Uganda harus pergi dari Uganda. Jumlahnya sekitar 23.000 jiwa. Sudah tentu warga negara keturunan asing yang lahir di Uganda kebingungan. Jika mereka pergi, status mereka adalah tanpa negara (stateless). Ditambah lagi, India, Pakistan, dan Bangladesh (negara asal mereka) menolak menerima kembali mereka. Ditambah pula dengan kebijakan nasionalisasai perusahaan-perusahaan milik orang-orang Eropa di Uganda. Idi Amin memang benar benar "memusingkan banyak orang".

Akibat keputusan ini, timbul krisis ekonomi parah di Uganda. Sekitar 90 % perdagangan dan industrinya dikuasai orang-orang Asia. Orang Uganda sendiri masih sangat agraris tradisional dan kurang kecakapan, modal, dan keterampilan. Sebenarnya, rencana pengusiran orang Asia sudah direncanakan oleh Milton Obote karena dirasakan terlalu mencengkeram ekonomi Uganda, tetapi masih menargetkan waktu lima tahun, dengan alasan mempersiapkan orang Uganda. Pemerintahan Uganda sedemikian kacaunya sehingga Komisi Hukum Internasional PBB melapor kepada sekjen PBB saat itu, Kurt Waldheim pada tanggal 7 Juni 1974, yang isinya: "Uganda adalah negeri tanpa hukum". Salah satu puncak krisis adalah minta suakanya Menteri Keuangan Emmanuel Wakheya ke Inggris karena tidak tahan lagi terhadap keputusan ekonomi yang diambil oleh pemerintahan rezim militer Idi Amin. Pada tanggal 17 Agustus 2003, David Owen mengatakan dalam wawancara oleh Radio BBC bahwa ketika menjabat sebagai Sekertaris Kementerian Luar Negeri Inggris (1977-1979), dia memerintahkan agar Idi Amin dibunuh untuk mengakhiri rezim terornya. Usulnya ditolak, namun alasan Owen adalah rezim Idi Amin sangatlah buruk, sangat mengerikan bila dia dibiarkan berkuasa terlalu lama.

Kalau Khadaffi akhirnya tewas dalam sebuah perlawanan menghadapi pesaing politiknya yang diback up kekuatan asing, Idi Amin melarikan diri dan meminta suaka ke Arab Saudi setelah kekuasaannya ditumbangkan. Selain kedua pemimpin negara ini, Fidel Castro menjadi pemimpin legendaris negara Kuba yang juga dipandang musuh oleh  Amerika Serikat. Di luar Kuba, Castro menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia. Hugo Chavez yang dikenal sebagai "sahabat" Khadaffi ini sempat menawarkan suaka politik kepada Khadaffi. Namun pilihan ada pada khadaffi, dia memilih meminta suaka kepada  Sang Pencipta . Selamat jalan Khadaffi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline