Lihat ke Halaman Asli

Narkoba dan Dunia Politik Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kaya, tenar dan bermartabat adalah falsafah hidup manusia yang paling idealis sebab agaknya sangat sulit hidup berpegang pada falsafah tersebut pada zaman ini. Harta, tahta dan wanita mungkin inilah yang lebih mengena sebab banyak kasus yang terjadi dikalangan para penguasa kita yang pada akhirnya menjadi fenomena yang biasa. Namun jika kita memasuki dunia malam, jika kita melihat serombongan pria dewasa memasuki klub hiburan, hampir dipastikan hal itu merupakan acara pendekatan dalam dunia bisnis.  Dunia hiburan yang akrab dengan narkoba, maka bagi orang yang tidak bersentuhan dengan narkoba suasananya justru menjadi bising dan menyesakkan serta menakutkan. Agaknya, aparatpun menjadi kewalahan untuk memberantas peredaran narkoba didunia hiburan itu, sulit membedakan antara pemakai dan pengedar kecuali melalui penyelidikan. Sehingga dunia hiburan tak ubahnya menjadi surga para pengguna narkoba   seolah terjadi pembiaran oleh aparat  karena  sudah sulitnya melakukan pemberantasan.

Dalam berbagai kepentingan, saya lebih memilih menginap dihotel.  Dibeberapa hotel di Jakarta, sejalan dengan perkembangan dunia politik negeri ini, saya sering harus mencari hotel lain karena kamar full booked oleh adanya kegiatan yang berkaitan dengan dunia kerja politikus dan penguasa  dari seluruh Indonesia.  Hotel memang menyediakan tempat hiburan terutama tempat berkaraoke namun bukan berarti bebas narkoba sebab umumnya dapat langsung diubah menjadi suasana discotik. Jika kita melihat fenomena korupsi yang terjadi dewasa ini, keberanian melakukan korupsi dapat dikatakan sebagai gambaran akan berani melakukan apa saja termasuk memasuki dunia hiburan. Korupsi dan dunia hiburan memang dapat saling berkait, namun adakah mereka terlibat dalam penggunaan narkoba tentunya menjadi lingkup tugas aparat.

Kita sering mendengar terjadi kasus narkoba, pelecehan seksual atau perselingkuhan selain kasus korupsi yang melilit politikus kita. Yang menjadi pertanyaan kita, mungkinkah Indonesia menjadi target politik negara lain melalui penggunaan narkoba ?.  Sebab, jika narkoba telah merambah didalam kehidupan politik, cepat atau lambat akan menghancurkan negeri ini.  Rusaknya mental  para politikus atau penguasa maka tak ada lagi yang dapat diperbuat lebih banyak lagi  oleh aparat karena pemberantasan narkoba akan banyak menemui hambatan. Melakukan razia atau menutup tempat hiburan bukanlah jalan keluar yang paling tepat seperti yang sering dilakukan oleh aparat. Wacana larangan memasuki tempat hiburan yang dimasukkan dalam tatib DPR beberapa waktu lalu, mungkin untuk mencegah wakil rakyat memasuki dunia narkoba.  Yang utama sesungguhnya adalah penegakan peraturan bagi para pejabat negara untuk tidak bersentuhan dengan tempat hiburan untuk mencegah masuknya narkoba dalam dunia politik. Sebab, bisa saja negara ini akan hancur seiring rusaknya mental para pejabat negara kita. Perang bukan hanya dengan peluru, tapi juga dapat melalui penghancuran ekonomi atau merusak mental  bangsa ini melalui narkoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline