Lihat ke Halaman Asli

M Jawahirun Nafis

Mahasiswa IAIN JEMBER

Karena Corona Siswa Merana

Diperbarui: 29 Maret 2020   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

M jawahirun nafis

T20181111

Disaat wabah virus corona melanda ditahun 2020 ini membuat dunia gempar, terlebih pada negara-negara yang warganya banyak terjangkit virus corona seperti china,  korea selatan, italia dan indonesia.


Pada  negara-negara tersebut saling bahu membahu melindungi warga negaranya, mulai dari penyemprotan vaksin pemberian bantuan beantuan obat-obatan dan bahkan lockdown atau seluruh warga negara dilarang keluar rumah ataupun mengadakan perkumpulan yang melibatkan banyak orang.


Dan khususnya pada indonesia sendiri menggunakan kebijakan lockdown dalam rangka pencegahan virus covid 19 atau yang biasa disebut dengan virus corona, dan secara otomatis seluruh warga indonesia tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya dengan leluasa, seperti bekerja,  berdagang, dan seluruh lembaga pendidikan diliburkan dalam rangka sebagai pencegahan virus corona.


Berhubungan didalam bidang pendidikan yang secara menyeluruh diliburkan khusunya pendidikan yang ada di indonesia, seluruh lembaga pendidikan menggunakan metode pengajaran online sebagai sarana mempermudah belajar bagi siswa, agar pendidikan tetap berjalan seperti biasanya ditengah maraknya wabah virus corona. Namun, pada kenyataanya sekolah online malah menjadi masalah baru yang muncul didalam pendidikan, banyak sekali siswa yang kesulitan bahkan tidak tau cara menggunakan belajar sistem online karena keruwetan sistem yang digunakan, dan tidak hanya itu,  bagi siswa-siswa yang kesulitan didalam bidang ekonomi juga sangat mengeluh terhadap pembelajaran sistem online dikarenakan siswa harus selalu mempunyai data paketan untuk dapat mengakses sistem pembelajaran online setiap hari, juga bagi siswa yang tempat tinggalnya sangat minim sekali dengan akses sinyal yang bisa membuat pembelajaran tersendat.


Ditambah lagi banyak guru-guru dan terutama dosen yang selalu memberikan tugas bagi mahasiswanya yang mana tugas tersebut melebihi kapasitas dari pengetahuan mahasiswa-nya. Hal tersebut malah tambah menjadikan mahasiswa menjadi tambah pusing, semestinya guru dan juga dosen harus memberikan pengajaran yang sewajarnya saja agar muridnya bisa tenang dalam melakukan pembelajaran online ditengah maraknya wabah virus corona.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline