Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Partikel Momentum

Diperbarui: 26 Maret 2018   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(http://culturainquieta.com)

Mata. Melirik-lirik sipit, sekali melebar. Berusaha naif, namun takut tertinggal momen.

Mulut. Terkatup, terkunci, tapi sekali ternganga. Menyembunyikan gigi layaknya kriminal.

Telapak. Katakan "iya" jika ada yang bertanya apakah ia baru menyentuh air dingin.

Pori. Tidak ada yang bisa menghentikannya merembeskan jebolan kelenjar.

Jantung. Berlagak baru meniti lapangan tujuh kali. Memaksa keluar rusuk.

Rumah siput dan retina. Nampaknya mereka sekarang memproduksi madu.

Ekspektasi. Semua yang terjadi bisa saja bukan karena bumbu kebetulan.

Bungah. Seratus persen sukses menghasilkan lengkung yang membuncah.

Sembunyi. Nyatanya menjiplak sang surya, semakin tenggelam semakin terlihat semburat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline