Lihat ke Halaman Asli

Produk Bersertifikasi Halal dan Peranan Absolutnya

Diperbarui: 7 November 2017   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(https://www.morningadvertiser.co.uk)

Mendengar kata "halal", pasti hal pertama yang terlintas dipikiran kita adalah makanan dan minuman yang tidak mengandung hewan babi atau anjing. Sebenarnya selain dua hal itu, masih banyak lagi hal-hal yang mendasari penggolongan label non-halal menurut ajaran islam, seperti proses produksi, cara menyajikan, dan lain-lain. Ada baiknya kalau kita terlebih dahulu mengetahui kategori penggolongan produk halal sebelum membahasnya lebih lanjut.

Kategori penggolongan produk halal ada 4:

Zatnya

Halal zatnya yakni, tidak ada hal-hal yang diharamkan, yang terkandung dalam produk tersebut, entah itu bahan dasarnya atau yang lain.

Cara Memperolehnya

Pada dasarnya, semua produk halal bisa menjadi haram tergantung cara memperolehnya. Korupsi, mencuri, merampok, riba, menipu adalah beberapa contoh perbuatan yang bisa menjadikan berubahnya hukum produk halal menjadi haram.

Cara Memprosesnya

Misalnya alat yang digunakan untuk memasak atau memproduksi mengandung najis, atau bisa saja alat tersebut terdapat zat yang diharamkan.

Cara Menyajikan, Mengantarkan, serta Menyimpannya

Kategori ini meliputi bagaimana produk tersebut disimpan, diangkut, dan disajikan sampai pada akhirnya dikonsumsi. Produk yang diantar bukan karena tujuan yang baik juga bisa berubah menjadi produk haram yang tentunya tidak boleh dikonsumsi. Makanan yang disajikan dalam piring atau wadah dari emas pun juga bisa demikian.

Selain kategori diatas, syarat utama makanan halal adalah tidak mengandung zat yang diharamkan dan tidak mengandung najis serta kotoran. Disini sudah jelas, bahwa makanan halal sudah pasti berkualitas dari segi manapun, termasuk dalam kehigienisannya. Jadi, jaminan produk halal tentu bukan hanya kebutuhan Muslim saja, melainkan non-muslim juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline