Dan latihanpun pun usai! Pasukan Komando Sekutu dan Indonesia berpesta pora! Jenderal Amerika Wilayah Pasifik mengundang Jenderal Pasukan Beladiri Jepang dan Jenderal Indonesia ke Markasnya. Selesai jamuan makan, mereka berbincang-bincang perihal keberanian.
“Prajurit kami tidak mengenal takut,” kata Jenderal Amerika. “Mereka senantiasa siap terjun dan melintasi hujan meriam."
Untuk membuktikan kata-kata itu, la memanggil seorang prajurit. “Panjat tebing 50 meter itu, dan terjun ke lapangan,” katanya. Prajurit tadi memberi hormat, balik kanan, mengenakan parasut lalu melaksanakan perintah itu.
“Spektakuler!” kata Jenderal Pasukan Beladiri Jepang sambil membungkuk memberi hormat. “Tuan-Tuan, besok Anda diundang ke markas kami.”
Esoknya, pesta berlangsung di markas Pasukan Beladiri Jepang. Selesai sarapan pagi, Jenderal Jepang itu memanggil seorang prajuritnya. “Panjat tebing 50 meter itu, dan terjunlah ke helipad dengan kepala di bawah.” Sang prajurit membungkuk memberi hormat, menyerahkan samurai, melaksanakan perintah itu, dan terhempas remuk tak berbentuk.
“Baiklah Tuan-Tuan,” ujar Jenderal Indonesia. “Sekarang tiba giliran saya. Anda berdua diundang ke Mabes kami besok pagi “
Esoknya, selesai sarapan bersama, Jenderal Indonesia memanggil seorang prajurit dan memberi perintah, “Maukah kamu memanjat tebing 50 meter itu, kemudian terjun ke jurang di bawahnya?”
Prajurit itu gemetar ketakutan.
“Komandan, saya ada "apel Malang" buat Komandan” kata sang prajurit sambil menyerahkan amplop coklat tebal. “Oke, kamu selamat” kata Sang Jenderal.
Jenderal itu memberi perintah kepada regu pasukan yg lain "Cari & tangkap penulis buku di sekitar sini. Tukar bajunya dengan seragam pasukan kita." Tampak dr kejauhan, seorang pria berseragam prajurit dilempar dari puncak tebing ke dalam jurang sesuai perintah.
“Anda lihat Tuan-tuan. Prestasi dan keberanian pasukan kami beranekaragam" kata Sang Jenderal Indonesia itu.