Lihat ke Halaman Asli

Perpustakaan Jangan Cengeng

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13339458441463911481

Kambing hitam dan segudang alasan lainnya selalu mengemuka di setiap diskusi tentang minat masyarakat terhadap perpustakaan. Tidak cukup hanya merenungi, mengeluh, memaki apalagi mengomel tentang nasib perpustakaan. Nasibmu tidak akan berubah jika kamu tidak berusaha untuk menjadi lebih baik. Sepertinya frase itu sangat relevan bagi kita para pekerja informasi dan pustakawan. Melihat perjalanan sejarah perpustakaan, mitos seringkali mengkooptasi tubuh dan menjelma menjadi ruh yang membelenggu diri kita. Mengeluh hanya membuktikan kelemahan kita, sedangkan memaki tanda tak mampu.

Yang paling diperlukan perpustakaan saat ini adalah perubahan. Perpustakaan harus memperbaiki diri secara fisik dan mental. Perubahan menjadi lebih baik, mendorong kreatifitas, menggali potensi-potensi perpustakaan yang paling aktual dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan kawula muda. Menghadirkan perpustakaan di setiap ruang kongkow para pemuda dan pemudi, mulai dari Kaskus sampai Kompasiana. Mempromosikan perpustakaan se-masif iklan pasta gigi dan mie instan. Tidak mudah memang, perlu kerja ekstra keras untuk membangun perpustakaan di berbagai lini, berbasis mobile devices. Tapi tanpa kerja keras, hasilnya sudah kita lihat beberapa dekade terakhir ini, stagnasi. Kemunduran yang mengerikan menghantui setiap pikiran yang hadir ke perpustakaan. Oleh sebab itulah, perpustakaan tidak boleh cengeng. Semangat untuk mencari solusi dan keluar dari masalah harus diutamakan.

Sudah saatnya, belenggu dipatahkan dan harapan baru dibuat. Pembaharuan dalam bidang ilmu informasi dan perpustakaan perlu mendapatkan tempat. Konsumen bahan bacaan dan buku terus meningkat seiring peningkatan kesejahteraan di Indonesia satu dasawarsa terakhir ini. Optimisme pertumbuhan dan perkembangan perpustakaan di Indonesia kami rasa tidak berlebihan mengingat tumbuhnya ekonomi nasional dan animo masyarakat terhadap pendidikan dan perbukuan. Saat ini adalah momen yang tepat untuk memulai kembali membangun perpustakaan sebagai pusat-pusat kebudayaan. Perpustakaan musik dan lagu daerah, perpustakaan seni, perpustakaan batik, perpustakaan senjata tradisional, perpustakaan desain baju daerah, perpustakaan keris, perpustakaan wayang, perpustakaan tari daerah dan lain sebagainya. Indonesia masih terlalu kaya untuk terus digali dan didokumentasikan kekayaannya di perpustakaan. Semangat dan inisiatif yang dilengkapi kreatifitas menjadi ujung tombak kesuksesan setiap perpustakaan.

Salam Pustaka !

www.perpustakaan.depkeu.go.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline