Lihat ke Halaman Asli

kembang soca

Wiraswasta

Diseminasi dan Pemanfaatan Teknologi Konversi Sampah Anorganik Menjadi Bahan Bakar Cair

Diperbarui: 5 November 2023   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Timbunan Sampah anorganik di Desa Pagertoyo, Kendal(Dokumentasi pribadi)

Dosen tidak hanya memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian dan pengajaran didalam dunia pendidikan. Namun juga dalam tugasnya menjadi dosen wajib melaksanakan kegiatan tri dharma perguruan tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat.
Tim Pengabdian Dosen dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang terdiri dari Prof. Samsudin Anis, Ph.D,
Deni Fajar Fitriyana,S.T.,M.T., Dr. Eng. Aldias Bahatmaka, Atika S.Pd., M.Pd., Prof. Adhi Kusumastuti S.T., M.T., Ph.D. Memberikan pelatihan kepada masyrakat di Desa Pagertoyo terkait pemanfaatan teknologi dalam mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar cair.

Masyarakat Desa Pagertoyo, Limbangan, Kendal mengalami masalah tingginya timbunan limbah anorganik seperti plastik dan polimer. Sejak masa pandemi Covid-19, limbah anorganik ini merupakan masalah lingkungan dan kesehatan yang serius, karena sulit terurai secara alami dan merupakan limbah infeksius. Limbah plastik dan polimer dapat berupa kantung/tas plastik, botol bekas minuman dan peralatan mandi, botol hand sanitizer, masker, dan sarung tangan medis. Ungkap Prof Samsudin Anis selaku Ketua Pelaksana. Menurutnya, meskipun berbahaya, limbah anorganik memiliki potensi besar untuk diproses menjadi produk lain karena mengandung sejumlah hidrokarbon. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan memberikan pengetahuan teknik pengolahan sampah anorganik untuk dilakukan screening dan reduksi ukuran yang nantinya dapat diolah menjadi bahan bakar cair melalui proses pirolisis.

Gambar 2. Desain alat konversi sampah anorganik (Dokumentasi Pribadi)

Dalam pelaksanaannnya, metode yang akan ditempuh dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi penjelasan kegiatan, diseminasi teknologi, demonstrasi alat, pelatihan pengolahan limbah anorganik menjadi bahan bakar cair, dan diskusi.
Melalui program ini, diharapkan dapat menambah wawasan dan kepedulian masyarakat, serta memicu inovasi pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomi

Gambar 3. Presentasi Prof Samsudin Anis selaku Ketua Pelaksana (Dokumentasi Pribadi)

Prof. Samsudin Anis selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa salah satu metode pengelolaan limbah anorganik adalah melalui proses termokimia untuk menghasilkan energi alternatif penghasil bahan bakar cair melalui proses pirolisis. Pirolisis merupakan metode pengelolaan limbah dimana sampah dipanaskan dengan gas inert (misalnya N2) kemudian akan menghasilkan reaksi dekomposisi dari komponen bahan baku.

Gambar 4. Sosialisasi alat konversi sampah kepada masyarakat Desa Pagertoyo(Dokumentasi Pribadi)

Penerapan metode pirolisis untuk konversi sampah anorganik yang dihasilkan oleh warga Desa Pagertoyo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, memiliki keuntungan antara lain:

  • Proses kimia yang ramah lingkungan.
  • Dapat digunakan di manapun dan kapan pun.
  • Dapat mengkonversi sampah untuk menghasilkan bahan bakar bio-oil.
  • Produk bio-oil berbahan sampah anorganik dapat dikonversikan menjadi energi panas dan energi listrik.

Gambar 5. Peragaan alat konversi sampah anorganik kepada masyarakat Desa Pagertoyo, Kendal (Dokumentasi Pribadi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline