Lihat ke Halaman Asli

Kemas Resta

Digital Strategist

Alokasi Aset yang Tepat: Cara Efektif Mengelola Risiko Investasi Anda

Diperbarui: 15 November 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alokasi Aset, sumber (Freepik)

1. Alokasi Aset Berdasarkan Usia

Salah satu pendekatan yang paling sederhana adalah aturan 100 (atau 110) - usia. Dalam aturan ini, alokasi saham dihitung dengan mengurangi usia Anda dari 100 atau 110. Sisanya akan dialokasikan untuk obligasi atau instrumen lainnya.

Contoh:

  • Jika Anda berusia 30 tahun, maka 100 - 30 = 70% dari portofolio Anda sebaiknya dialokasikan pada saham contohnya di aplikasi KOINS, dan sisanya 30% pada obligasi atau investasi yang lebih aman.
  • Jika Anda berusia 60 tahun, 100 - 60 = 40%, sehingga alokasi saham berkurang, dan lebih banyak dana yang ditempatkan pada instrumen yang lebih aman.

2. Alokasi 60/40

Strategi alokasi ini sering digunakan oleh investor dengan profil risiko moderat. Dalam alokasi 60/40, 60% dari portofolio diinvestasikan dalam saham, sementara 40% lainnya dialokasikan ke obligasi. Strategi ini bertujuan untuk menawarkan keseimbangan antara pertumbuhan dan perlindungan modal.

3. Alokasi Berdasarkan Tujuan

Jika Anda memiliki tujuan keuangan tertentu, seperti membeli rumah dalam 5 tahun, pensiun dalam 20 tahun, atau membayar pendidikan anak, alokasi aset bisa disesuaikan dengan horizon waktu dan kebutuhan likuiditas Anda.

  • Untuk tujuan jangka panjang, Anda bisa lebih banyak berinvestasi pada saham untuk pertumbuhan.
  • Untuk tujuan jangka pendek, Anda lebih baik memilih obligasi atau instrumen yang lebih aman.

Keuntungan Menggunakan Alokasi Aset yang Tepat

  1. Pengurangan Risiko
    Alokasi aset yang tepat dapat membantu mengurangi risiko total portofolio Anda. Diversifikasi di berbagai jenis aset yang memiliki korelasi rendah antara satu sama lain dapat mengurangi dampak dari fluktuasi pasar yang ekstrem.
  2. Mengoptimalkan Pengembalian
    Dengan memilih alokasi yang tepat, Anda dapat meningkatkan potensi pengembalian Anda. Misalnya, saham mungkin memberikan pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka panjang, sementara obligasi menawarkan stabilitas.
  3. Fleksibilitas
    Alokasi aset memungkinkan Anda untuk mengubah portofolio sesuai dengan perubahan kondisi pasar atau perubahan dalam tujuan dan toleransi risiko Anda.
  4. Memenuhi Tujuan Keuangan
    Alokasi aset yang tepat juga memungkinkan Anda untuk lebih fokus pada pencapaian tujuan keuangan jangka panjang, sambil mengelola risiko secara efektif.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu strategi yang cocok untuk semua orang. Oleh karena itu, lakukan evaluasi secara berkala dan sesuaikan alokasi aset Anda agar tetap sesuai dengan kondisi keuangan dan tujuan investasi Anda. Dengan pendekatan yang bijak, alokasi aset yang tepat dapat membantu Anda meraih tujuan keuangan dengan risiko yang terkelola dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline