"Kekayaan bukan terdiri dari memiliki banyak harta tetapi memiliki sedikit keinginan" - Epictetus
Kutipan tersebut mengadopsi gaya hidup frugal (Frugal living) yang mengartikan kekayaan dan kebahagiaan tidak tergantung pada kepemilikan banyak harta, tetapi lebih pada pengendalian keinginan dan kebutuhan yang sebenarnya. Epictetus, seorang filsuf Stoikus, mendorong untuk memusatkan perhatian pada apa yang benar-benar penting dalam hidup, bukan sekadar mengejar harta material. Dalam kutipannya, dia mengajak untuk mengurangi keinginan yang tidak perlu, sehingga kekayaan sesungguhnya terletak pada kesederhanaan dan kepuasan batin, bukan pada kepemilikan barang-barang material yang berlimpah. Dengan mengikuti prinsip ini, seseorang dapat hidup dengan hemat, bijaksana menggunakan sumber daya yang ada, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
Frugal living sendiri merupakan gaya hidup yang bertujuan untuk menghemat uang dan mengurangi pengeluaran. Ini bukanlah tentang hidup dalam kemiskinan atau menahan diri dari kesenangan, tetapi lebih mengalokasikan sumber daya dengan bijak untuk hal-hal yang memberikan manfaat dalam hidup. Dengan mempraktikkan frugal living, seseorang dapat menghindari pemborosan dan fokus pada pengeluaran yang penting, dan menjauhi kebutuhan yang tidak perlu.
Manfaat Gaya Hidup Frugal
Gaya hidup frugal tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga membawa sejumlah manfaat lainnya, termasuk:
1. Mengelola Keuangan dengan Bijak
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, kita bisa membangun tabungan dan cadangan keuangan yang kuat, memberikan perlindungan finansial saat menghadapi masa-masa sulit.
2. Meningkatkan Kualitas Hidup
Meskipun frugal living mungkin terkesan sebagai mengorbankan kesenangan, sebenarnya ini memungkinkan kita untuk lebih menghargai hal-hal sederhana dalam hidup. Dengan fokus pada apa yang benar-benar penting, kita bisa menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang tidak bergantung pada materi.
3. Menghindari Hutang yang Tidak Perlu