Lihat ke Halaman Asli

Kemaludin Rf

Pemuda biasa yang jadi mahasiswa

Hewan sebagai Peliharaan Manusia

Diperbarui: 3 Juli 2021   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by pixabay.com

Hewan adalah mahluk Tuhan yang diciptakan untuk membantu dan melengkapi kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan sulit jika tidak ada hewan di bumi ini. Seperti untuk memenuhi kebutuhan protein pada tubuh, menjadi pemeran penting pada suatu siklus, digunakan tenaganya untuk angkutan, dan sebagai teman hidup manusia.

Hewan pada dasarnya tidak jinak terhadap manusia. Tetapi dengan pendekatan masing-masing, hewan bisa menjadi jinak dan bersahabat dengan manusia. Saat ini bisa dilihat pada lingkungan sekitar, setidaknya terdapat satu rumah memiliki hewan peliharaan. Hewan yang dipelihara pun bermacam-macam.

Umumnya Orang-orang memelihara hewan ukuran kecil sampai sedang, bahkan ada yang besar. Hewan kecil seperti ikan hias, marmut dan burung-burung kecil yang dirawat dengan perawatan berbeda. Hal tersebut sama berlakunya dengan hewan berukuran sedang dan besar.

Hewan yang biasa dipelihara oleh orang banyak yaitu kucing, anjing, dan burung-burung kecil. Hewan-hewan ini banyak dipelihara oleh manusia, karena hewan tersebut dianggap mudah dipelihara. Kepemilikan hewan ini juga dipengaruhi oleh faktor kesukaan seseorang terhadap hewan tertentu. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan hewan yang sebenarnya cukup unik dan ekstrem seperti tarantula, ular Cobra, Iguana, dan lain lain.

Alasan di balik seseorang memelihara hewan pada umumnya untuk memperoleh kesenangan hati pemiliknya. Namun ada latar belakang khusus, di mana hewan besar yang buas dirawat oleh manusia. Pada beberapa kasus seperti perburuan hewan liar oleh pemburu menjadi alasan untuk memelihara hewan yang seharusnya tidak dipelihara tersebut dan dirawat dengan penangkaran khusus.

Selain hewan berukuran besar, hewan yang lebih kecil ukurannya juga banyak diburu. Sehingga menimbulkan kelangkaan, bahkan kepunahan pada hewan tersebut. Padahal hewan yang ada di bumi ini harusnya dilestarikan untuk mewarnai keberagaman dan kekayaan hewani suatu wilayah.

Cukup banyak orang-orang yang sudah merawat hewan untuk dibudidayakan dan menghasilkan uang. Cara ini diperbolehkan hanya untuk hewan yang tidak dilindungi oleh Undang-undang dan negara. Atau bisa juga dengan sistem lain yang gratis, yaitu dengan mengadopsi hewan yang diberikan oleh pemilik sebelumnya. 

Perlu diperhatikan jika ingin mengadopsi hewan untuk dipelihara, harus melihat kesanggupan diri pada penerima hewan adopsi. Jika tidak maka penerima hewan adopsi akan bersalah dan berdosa, ketika tidak sanggup merawat hewan tersebut dengan baik dan benar (tergantung kesadaran masing-masing).

Kesanggupan untuk mengadopsi ini didasarkan pada kejadian buruk yang dilakukan oleh manusia kepada hewan. Sudah sering terjadi kasus penyiksaan dan penelantaran pada hewan yang dilakukan oleh manusia, bahkan sampai sampai hewan tersebut terbunuh. Dasar tidak berperikehewanan ckckck.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline