Lihat ke Halaman Asli

Kemal Syahid

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Eksistensi Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Purwakarta, Peran Aktif Organisasi Pemuda dalam Merespon Isu Kemanusiaan dan Pendidikan

Diperbarui: 20 Juli 2024   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humas JBZ Purwakarta

Purwakarta--Warga Jawa Barat tentunya tidak asing dengan organisasi Jabar Bergerak Zillenial, atau masyarakat mengenalnya dengan singkatan JBZ. Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) merupakan Non Govemental Organization (NGO) yang menghimpun para insinyur muda Jawa Barat untuk melakukan sebuah aksi nyata dalam merespon isu-isu kemanusiaan dan pendidikan. Yang mana tersebar di 21 Kabupaten/Kota. Organisasi ini diinisiasikan oleh Almarhum Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) pada 5 Juni 2020.

Pada awalnya JBZ ini hanya sebatas gerakan kelompok masyarakat saja. Dengan merespon kebijakan pemerintah yaitu PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang menyebabkan masyarakat terbatas dalam melakukan kegiatan ekonomi sehingga mayoritas masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat kesulitan dalam mempertahankan bahan pokok makanan sehari-hari. Dari fenomena tersebut pemuda Jawa Barat berinisiatif untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Hingga terbentuklah organisasi ini sebagai wujud gerakan generasi muda Jawa Barat yang aktif, adaptif, dan kolaboratif dalam menebar kebermanfaatan. Dengan slogan "Kami Muda Siap Aksi" JBZ berkomitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam merespon isu-isu sosial, kemanusiaan dan pendidikan.

Khususnya di Kabupaten Purwakarta, JBZ sangat berperan aktif terhadap fenomena dan dinamika sosial pada masyarakat sekitar. Terlebih mengenai isu pendidikan dan kemanusiaan. Diikuti dengan program-program yang sangat ditunggu oleh masyarakat Purwakarta, yaitu program Hayu Diajar di Bumi Pasundan dan Zillenial Care Festival. 

Ketua Daerah Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Purwakarta menyebut hadirnya Hayu Diajar di Bumi Pasundan dan Zillenial Care Festival diharapkan dapat memberi warna baru untuk masyarakat Purwakarta agar mendapatkan informasi terkait pendidikan dan edukasi kesehatan.

Humas JBZ Purwakarta

"Program Hayu Diajar di Bumi Pasundan ini perlu ditanggapi sebagai program yang serius, karena di dalamnya para insinyur muda Purwakarta siap menyampaikan dan mengedukasi masyarakat daerah Purwakarta pedesaan yang akses pendidikannya sangat minim,"ujar Kang Dika Saputra pada Sabtu (29/6) di Purwakarta.

"Begitu pula dengan program Zillenial Care Festival, yang mana perlu adanya kepekaan terhadap isu-isu kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan berbagai fasilitas dan edukasi kepada masyarakat daerah yang minim pula akses kesehatanya," sambungnya.

Humas JBZ Purwakarta

Masyarakat merespon hadirnya program-program yang digagas oleh JBZ ini sangat berdampak positif bagi masyarakat luas. Dengan hal tersebut eksistensi organisasi selaras dengan tujuan organisasi ini dibentuk. 

"Bagi saya sebagai masyarakat awam sangat mengapresiasi atas inisiatif para pemuda di Purwakarta yang masih mau peduli dengan sesama. Apalagi dalam merespon isu-isu kemanusiaan dan pendidikan. Kepekaan itu sangat jarang ditemukan pada pemuda zaman sekarang," tutur Ibu Rina Liani peserta kegiatan Zillenial Care Festival pada Sabtu (29/6).

Oleh karena itu, dengan hadirnya organisasi ini diharapkan perlu adanya kolaborasi pemerintah daerah dan komunitas atau organisasi pemuda yang ada di Purwakarta. Sehingga, peran pemuda dapat merespon aksi-aksi sosial, kemanusiaan dan pendidikan secara merata dan terukur keberhasilannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline