PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial berarti makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan harus hidup secara berdampingan satu sama lain. Sekalipun seorang dengan seorang lainnya tidak saling mengenal, namun dalam hidupnya manusia perlu bantuan dari siapa pun di sekitarnya.
Bantuan yang diterima oleh seseorang dapat dialami melalui berbagai hal, contohnya seperti menjadi penyedia jasa ataupun barang yang berguna dalam keseharian, menolong menjadi asisten, hingga menjadi penyampai pesan atau informasi.
Saat ini kita dibantu dengan hadirnya media massa, meski demikian masyarakat sering merasa tidak puas dan mencoba ikut membagikan berita menurut 'versinya' sendiri. Pendapat pribadi atau framing yang dilakukan oleh masyarakat awam inilah yang sering kali menjadi sebuah permasalahan.
Masyarakat merasa punya hak untuk berbicara, namun tidak menyesuaikan dengan kode etik yang ada. Masyarakat menginginkan kebebasan, namun masyarakat tidak memahami apa yang ada di lapangan seperti halnya para jurnalis profesional.
Adanya subjektivitas framing ini menciptakan sebuah ketidakseimbangan dalam penyampaian berita dan informasi. Subjektivitas ini melahirkan kecaman pada media massa yang sering dianggap berpihak.
Melalui esai ini, penulis akan mencoba untuk mengupas, mengapa subjektivitas framing menjadi hal yang meresahkan, meskipun kegiatan jurnalisme warga merupakan hal baik.
melalui tulisan ini, penulis ingin memberitahu bahwa jurnalis warga perlu menyesuaikan diri dengan kode etik jurnalisme yang ada dan berlaku, sehingga penyampaian berita pun dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi khalayak umum.
ISI
2.1 Jurnalis dan Jurnalistik
Kegiatan penyampaian pesan atau informasi yang biasa kita sebut sebagai berita merupakan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melalui penyampaian berita, masyarakat jadi mengetahui mengenai data, fakta, pengumuman, rangkuman kegiatan, hingga laporan terkini mengenai keadaan sekitar, baik informasi tersebut berskala kecil, hingga berskala internasional. Penyampaian berita umumnya dilakukan oleh profesional dibidangnya yang biasa kita sebut sebagai jurnalis.