Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian Masyarakat: Diskusi Lahan Pertanian oleh KKN-T 37 UMSIDA 2023

Diperbarui: 11 Juli 2023   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paguyuban Kelompok Tani Desa Penambangan (Dokpri)

Diskusi permasalahan pertanian yang ada di desa penambangan kecamatan balongbendo kabupaten sidoarjo yang diadakan langsung oleh KKN-T 37 UMSIDA 2023 di posko KKN-T 37 UMSIDA 2023 dengan narasumber Dr., Ir. Sutarman M.P. dosen dari FAKULTAS SAINTEK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO. Seminar ini bertema "DISKUSI PERMASALAHAN LAHAN PERTANIAN DI DESA PENAMBANGAN" dengan cara diskusi dua arah yang dimana audiensi bisa langsung bertanya tentang permasalahannya masing masing. Kegiatan ini ditujukan untuk paguyuban kelompok tani masyarakat desa penambanganyang diharapkan bisa membawa perubahan untuk sektor pertanian desa penambangan.

 (Dokpri)

 (Dokpri)

Di desa ini ada sekitar kurang lebih 50 ha lahan pertanian berupa sawah yang tidak produktif / tidak bisa ditanami dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yang dimana ini sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu dimana warga bisa menggantungkan hidup mereka hanya dari pertanian karena hasil dari pertanian khususnya untuk komuditas padi di desa penambangan sangatlah menjanjikan, hasil pertanian yang bagus ini didukung dengan sistem pengairan untuk lahan pertanian di desa penambangan sangatlah bagus.

Permasalahan yang mengakibatkan lahan seluas kurang lebih 50 ha tidak produktif lagi ini disebabkan oleh :

  • Kurangnya generasi muda yang terjun di sektor pertanian.
  • Serangan hama yang sulit dikendalikan.
  • Harga pupuk yang sangat mahal
  • Metode pemupukan yang salah.
  • Pemahaman penggunaan pupuk organik masih kurang,
  • Anggaran dari desa untuk sektor pertanian kurang.
  • Masyarakat yang masih bergantung dengan metode pertanian yang konvensional.

Strategi mitigasi yang yang telah diutarakan oleh Dr., Ir. Sutarman M.P. yakni untuk metode pertanian tidak selalu bergantung pada tanaman basah yaitu padi. metode tersebut bisa mempengaruhi kualitas tanah maka kedepannya diharapkan bisa melakuan penanaman setelah padi ditanami kedelai atau kacang -- kacangan atau bahkan ditanami dengan tanaman palawija. Untuk masalah pengendalian hama diharapkan bisa sejalan menggunakan 1 metode saja agar memaksimalkan metode yang diterapkan. Untuk pupuk tidak harus bergantung pada pupuk kimia, karena harga untuk pupuk kimia sendiri cukuplah mahal dan juga karakteristik pupuk ini mudah menguap, maka disarankan untuk mulai sedikit beralin pada pupuk organik yang bahakan warga bisa membuatnya sendiri dari bahan -- bahan yang dianggap limbah. Untuk anggaran dari desa yang diharapkan kelompok tani desa penambangan ialah perbanyak di sektor pertanian bukan di fasilitas penunjang untuk pertanian, karena fasilitas untuk pertanian dianggap sudah cukup oleh paguyuban kelompok tani desa penambangan.

Peninjauan Lokasi Oleh Dr., Ir. Sutarman M.P.  (Dokpri)

Tidak hanya diskusi Dr., Ir. Sutarman M.P. juga terjun langsung ke lokasi lahan pertanian untuk melihat dan memastikan apa yang disampaikan pada saat diskusi di posko KKN-T 37 UMSIDA 2023 sudah tepat sasaran dan bisa diterapkan oleh masyarakat kelompok tani desa penambangan. dan Dr., Ir. Sutarman M.P. bersedia datang kembali untuk mewujudkan yang menjadi harapan paguyuban kelompok tani desa penambangan.

https://www.instagram.com/kelompok37_kknt23/?hl=id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline