Pada tanggal 19 hingga 20 Agustus 2024, Kelompok 88 KKN UNEJ UMD mengagendakan observasi lapang ke salah satu objek wisata air terjun di Desa Kabuaran, tepatnya terletak di perairan hulu sungai di dusun Taman Selatan dan lembah Gunung Cemara. Air terjun yang dituju adalah Tancak Sembilan (atau dalam bahasa Madura disebut Tancak Sanga'). Tujuan Kelompok 88 KKN UNEJ UMD ke objek wisata tersebut untuk memastikan keberadaan dan kondisi wisata alam air terjun itu, yang nantinya akan dipromosikan oleh Pokdarwis SAKTI Desa Kabuaran sebagai salah satu potensi atraksi dari Desa Wisata Kabuaran.
Dari Kelompok 88 KKN UNEJ, terdapat 5 mahasiswa yang mengikuti kegiatan observasi ke Tancak Sanga', yaitu (dari kiri foto) Alfina Saidatul Husna (22), Wiwin Puji Agustin (22), Vebrian Pratama (22), Yuda Firmansyah (23), M. Faisal Azka (22). Rencana observasi ke Tancak Sanga' sebenarnya bukan rencana yang baru. Jauh pada hari ke 3 KKN, tepatnya tanggal 12 Juli 2024, kami diinformasikan oleh Bapak Sujono, Kepala Desa Kabuaran yang sekarang sekaligus menjadi Pembina Pokdarwis SAKTI, bahwa di Desa Kabuaran terdapat beberapa air terjun yang memiliki keindahan yang masih asri dan alami. Rencana menuju air terjun itu baru dapat kami realisasikan pada tanggal 19 Agustus 2024, setelah mengalami pengunduran jadwal yang bertabrakan dengan Hari Peringatan Kemerdekaan RI LXXIX dan beberapa agenda Lomba Agustusan yang dilaksanakan di sekolah sekolah Desa Kabuaran.
Dalam perjalanan, kelima mahasiswa KKN UNEJ tidak sendiri, namun ditemani oleh Pokdarwis SAKTI Desa Kabuaran, Tim KTH, dan Bapak Abdussalam sebagai pemandu kami menuju Tancak Sanga'. Dengan berbekal peralatan dan suplai yang mencukupi, Tim Tancak Sanga' (untuk penyebutan sekelompok yang menuju Tancak Sanga') melakukan perjalanan pada pukul 07:15 lewat jalur Kampung Jawa. Dari Kampung Jawa, Tim Tancak Sanga' menyusuri sungai, hutan, lembah, hingga tebing yang cukup ekstrim. Jalan yang menanjak, medan yang penuh bebatuan, rerumputan, dan serangga yang mengiris iris kulit, tidak menghalangi semangat Tim Tancak Sanga' untuk menaklukkan rute ekstrim air terjun yang fenomenal itu. Berkat bantuan dan arahan dari Bapak Abdussalam, tim Tancak Sanga' berhasil menaklukan rintangan menuju air terjun Tancak Sanga' yang memukaukan itu. Ketika sudah hampir di puncak, rekan rekan tim melakukan bermalam di salah satu kawasan camp.
Dari hasil observasi air terjun Tancak Sanga' ini, menghasilkan pemetaan lokasi di Google Map dan inventarisasi objek wisata Desa Kabuaran. Inventarisasi tersebut nantinya diharapkan dapat dikelola oleh Pokdarwis SAKTI dan masyarakat Desa Kabuaran sebagai salah satu atraksi wisata alam yang menarik pengunjung domestik maupun asing yang mencoba untuk "challenge" untuk meniliki wisata yang lebih menantang di Desa Kabuaran.
Keesokan harinya pada siang hari, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2024, Tim Tancak Sanga' mulai turun gunung. Rute yang telah disediakan di awal oleh Pak Abdussalam, membantu tim untuk menuju titik start awal, yaitu Kampung Jawa. Malamnya, Tim Tancak Sanga' membagikan cerita cerita keseruan keseruan mereka saat perjalanan.
"Lelah dan letih kami terbayar ketika kami sampai di Tancak Sanga' yang keren itu. Selain pemandangannya yang memukau mata, yang paling berkesan dari Tancak Sanga' ini adalah pada saat kami tolong menolong untuk saling mensupport satu sama lain dalam tim." ucap Yuda Firmansyah saat membagikan pengalamannya ke teman teman mahasiswa kelompok 88 KKN UNEJ di Posko KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H