Setiap individu, tidak terbatas apapun pekerjaannya pasti memiliki tujuan untuk selalu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam keadaan dunia saat ini, banyak permasalahan sosial yang muncul, salah satunya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang terbatas. Padahal, ketersediaan lapangan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Keadaan tersebut kemudian menuntut individu untuk melakukan berbagai pekerjaan, salah satunya adalah menjadi pekerja seks.
Di Indonesia, pekerja seks dianggap sebagai sesuatu yang meresahkan di masyarakat karena praktek prostitusi tidak sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku. Namun, banyak individu yang tidak memiliki pilihan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan memilih profesi tersebut. Di kota Bandung, ada sebuah jalan yang dikenal sebagai lokalisasi pekerja seks. Lokasi tersebut terletak di Jalan Saritem, Kebon Jeruk, Andir, Bandung.
Menengok pada fenomena yang terjadi, sebuah program pemberdayaan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu program pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah program pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para pekerja seks. Program pelatihan kewirausahaan yang kami rancang bernama "Duit Magang (Dunia Usaha Saritem: Mahir Berdagang)" yang memilih para pekerja seks di Lokalisasi Saritem sebagai target pemberdayaan.
Program ini akan melatih target sasaran pemberdayaan agar memiliki kemampuan berwirausaha. Program ini memuat pelatihan dasar berwirausaha, pelatihan memasak dan pelatihan penggunaan e-commerce. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para pekerja seks dengan memberikan bekal keterampilan dalam berwirausaha.
Tahapan pemberdayaan program "Duit Magang" pada masyarakat daerah Saritem, Kota Bandung
- Pemetaan Potensi
Saritem adalah sebuah lokalisasi yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Lokalisasi ini terletak di dekat stasiun kereta, tepatnya di antara jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Saritem berdiri jauh sebelum kemerdekaan RI, dan konon didirikan sehubungan dengan pembuatan jalan kereta api di akhir abad 19. Adapun beberapa karakteristik dari potensi wilayah tersebut adalah sebagai berikut:
Cakupan wilayah: Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir
Luas wilayah: 0.60 km2
Jumlah penduduk: 1.537 jiwa
Mata Pencaharian: Pedagang pasar, karyawan, pengelola UMKM, juga masih terdapat beberapa rumah yang dijadikan sebagai tempat Pekerja Seks Komersial.
Tingkat pendidikan dominan: SMA
Analisis Potensi
Strength -- Memiliki SDM yang sudah terbiasa melakukan kegiatan dagang, baik itu sebagai pedagang pasar atau pemilik warung setempat. Wilayahnya yang berada di dekat pusat Kota Bandung juga menjadikan daerah Saritem memiliki potensi dari segi kemudahan mendistribusikan barang dagang.
Weakness -- Masyarakat luas menaruh pandangan negatif pada daerah Saritem karena dikenal sebagai kawasan yang termasuk ke dalam lokalisasi prostitusi. Selain itu, kawasan Saritem juga masih memiliki beberapa daerah yang cenderung kumuh dan rawan banjir.
Opportunity -- Nama daerah Saritem yang sudah menjadi salah satu wilayah terkenal di Kota Bandung memberikan kemudahan tersendiri dalam eksistensinya. Meskipun citra yang dikenal oleh sebagian kalangan masyarakat ialah pandangan negatif, namun kini sudah mulai berkurang karena di wilayah tersebut terdapat sebuah pesantren yang sudah lama beroperasi, yaitu Pesantren Dar At-Taubah. Eksistensi daerah Saritem tersebut dapat dijadikan sebagai sarana untuk promosi dan memperluas pasar dalam hal distribusi barang dagang.
Threat -- Mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
Desain Model
Langkah pertama yang dilakukan adalah pengenalan program DUIT MAGANG (Dunia Usaha Saritem Mahir Magang). Kemudian sasaran pemberdayaan diberikan pemahaman mengenai kewirausahaan, khususnya program kewirausahaan yang menghasilkan produk makanan. Sasaran pemberdayaan didorong untuk kreatif menciptakan suatu produk dan inovasi berbasis teknologi, mengingat produk yang dihasilkan akan dipasarkan melalui e-commerce. Setelah itu, sasaran juga diberikan pemahaman bagaimana mengelola program yang dijalankan agar dapat terlaksana secara berkelanjutan.
Sosialisasi dan Diseminasi
Proses sosialisasi dalam program DUIT MAGANG (Dunia Usaha Saritem: Mahir Berdagang) dilaksanakan kepada target pemberdayaan. Dalam proses sosialisasi, target pemberdayaan akan diperkenalkan dengan dunia kewirausahaan. Kemudian, pekerja seks sebagai target pemberdayaan akan mendapatkan pengarahan tentang program DUIT MAGANG (Dunia Usaha Saritem: Mahir Berdagang).
Pembentukan Kelompok Usaha Produktif dan Kreatif
Dalam proses pemberdayaan DUIT MAGANG (Dunia Usaha Saritem : Mahir Berdagang), masyarakat Saritem Kelurahan Kebon Jeruk yang berprofesi sebagai pekerja seks akan dibentuk menjadi beberapa kelompok yang masing-masing mulai mencoba untuk memproduksi suatu produk makanan lalu dipasarkan melalui e-commerce dengan menerapkan ilmu yang sudah didapatkan mengenai kewirausahaan.