Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 57KKNT

KKNT Kelompok 57 UPNVJT

Mulai Pengabdian Masyarakat, Kelompok 57 Lakukan Survei dan Diskusi Bersama POKTAN Jemur Wonosari

Diperbarui: 27 Maret 2022   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan ke kebun hidroponik bersama ketiga pendamping dari kelurahan/dokpri

Selasa (22/3) Kelompok 57 KKNT-MBKM Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT) memulai kegiatan pengabdian masyarakatnya. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 dengan diskusi bersama Lurah Jemur Wonosari, Dwi Anggara Widya dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Choirul Anam. 

Diskusi ini membicarakan tentang program kerja yang nantinya akan dilaksanakan oleh Kelompok 57 di Kelurahan Jemur Wonosari. 

Dwi Anggara dan Choirul Anam memberikan beberapa saran terkait kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan. Tak hanya itu, Kelompok 57 pun melakukan survei dan diskusi bersama Kelompok Tani (POKTAN) Jemur Wonosari demi kelancaran kegiatan KKNT-MBKM ini. Pertemuan secara informal ini juga sebagai bentuk permohonan izin kepada pihak terkait untuk melaksanakan pengabdian masyarakat.

Kelompok 57 menyambangi empat titik yang dianggap berpotensi wisata Jemur Wonosari, yakni: bozem, taman hidroponik, taman benteng, dan kebun hortikultura. 

Dari kunjungan ini, Kelompok 57 menemukan beberapa permasalahan. Yanuar, salah satu pengurus bozem yang juga merupakan POKTAN di sana mengungkapkan jika Yanuar memiliki kekhawatiran akan anak-anak yang sering berenang di bozem. 

Oleh karena itu, Yanuar berencana membuat pagar di sekeliling bozem. Yanuar pun memiliki rancangan desain sendiri agar bozem terlihat indah. 

"Saya sudah ada rancangan sebenarnya," ujarnya. Hal ini sejalan dengan program kerja yang dicanangkan oleh Kelompok 57 yang ingin mengubah bozem menjadi sebuah tempat wisata dengan spot foto menarik bagi warga sekitar. Namun, karena tanah di mana bozem ini berada bukan milik pemerintah, melainkan milik swasta, maka tidak boleh sembarangan membangun pagar atau memperindah. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi program kerja Kelompok 57.

 Oleh karena itu, baik Kelompok 57 maupun Pak Yanuar sepakat jika membuat pagar dan memperindah bozem hanya dilakukan di sebagian sisi bozem saja.

Selain membuat pagar dan memperindah bozem, rencananya Kelompok 57 juga akan membuat dan melakukan penyuluhan mengenai microgreens. Program ini merupakan program pengganti program pembuatan hidroponik karena dianggap sudah terlalu awam. Nantinya juga akan dilakukan penyuluhan terkait microgreen kepada POKTAN Jemur Wonosari. 

Dwi Anggara berharap nantinya program pengembangan wisata ini dapat dilaksanakan dengan baik dan dibarengi dengan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). (fky) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline