Jember - Di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat, pemanfaatan digital menjadi kunci utama bagi berbagai sektor, termasuk dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD-1000 Desa) oleh Universitas Brawijaya telah membuktikan potensi digital dalam mendukung perkembangan UMKM lokal. Salah satunya yaitu dengan melalui kolaborasi mereka bersama UMKM Izza Coffee yang berhasil mengembangkan sayapnya melalui praktik penjualan online dan pemasaran digital.
Izza Coffee merupakan UMKM olahan kopi yang berasal dari Desa Darungan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Kebanyakan penduduk di Desa Darungan menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, salah satu komoditas yang banyak ditanam masyarakat adalah kopi. Berdasarkan data Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) pada tahun 2018 hasil produksi kopi Desa Darungan sebanyak 1.200 ton, terbesar di Kecamatan Tanggul. Program MMD-1000 Desa hadir dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari Kelompok 564 berkesempatan untuk melihat dan membantu mengembangkan UMKM Izza Coffee secara langsung.
Izza Coffee sendiri telah beroperasi sejak tahun 2017. Namun, tantangan dalam memperluas jangkauan pelanggan dan meningkatkan penjualan tetap menjadi fokus utama. Inilah saatnya bagi para mahasiswa MMD-1000 Desa Universitas Brawijaya untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan tersebut. Pembuatan beberapa program kerja yang dikemas menjadi pendampingan dalam penjualan online dan pemasaran digital yang diberikan kepada UMKM Izza Coffee, para mahasiswa merancang strategi pemasaran digital yang komprehensif untuk Izza Coffee.
Pak Saiful selaku pemilik UMKM Izza Coffee, merupakan seorang ustadz yang sehari-harinya mengajar di pondok pesantren, sekaligus bekerja sebagai petani kopi. Ide mencoba usaha kopi bermula dari diskusi dengan temannya untuk membangun suatu usaha. Pada awalnya, usaha yang digeluti adalah pisang, tetapi karena kurang laku di pasaran akhirnya beliau memutuskan untuk berhenti menjalankan usaha tersebut.
Kemudian, Pak Saiful berpikir untuk mencoba mengolah kopi hasil panen dari ladangnya. Berbekal keberanian yang dimilikinya, Pak Saiful kemudian mempelajari cara mengolah kopi secara mandiri. Sadar dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, Pak Saiful tidak takut untuk kemudian bergabung dengan komunitas kopi serta mengikuti berbagai event kopi demi meningkatkan kualitas kopinya.
"Masa panen biji kopi makan waktu yang cukup lama, kalau udah masuk proses penjemuran, penggilingan gampang." kata Pak Saiful seseorang yang ahli dalam bidang kopi.
Produksi olahan kopi Izza Coffee berbahan baku kopi robusta dari Desa Darungan. Bahan baku yang digunakan bersumber dari ladang kopi Pak Saiful, di beberapa kesempatan lain beliau juga bekerja sama dengan petani kopi sekitar untuk pemenuhan kebutuhan produksi. Produk kopi Izza Coffee sendiri biasanya dijual dalam berupa kopi bubuk dan biji kopi. Kopi bubuk tersedia dalam beberapa pilihan varian seperti kopi original, kopi wine, kopi tapai nanas, dan kopi lanang dengan harga yang terjangkau.
"Setelah kita teliti dan amati proses produksi berbagai varian kopi yang cukup ketat, bisa dibilang kopi di Darungan yang terbaik. Kopi Robusta terbaik." ujar ustadz Saiful, pemilik Izza Coffee.
Pada awalnya, Pak Saiful hanya memasarkan produk Izza Coffee melalui WhatsApp dan Facebook. Namun, dengan adanya pendampingan dan bantuan dari Kelompok 564, penjualan produk Izza Coffee saat ini dilakukan melalui platform digital seperti Shopee dan Instagram.
Salah satu keuntungan utama dari pemasaran digital ini sendiri ialah jangkauan pasar yang lebih luas. Dalam era digital ini, semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi melalui berbagai platform digital seperti media sosial, online marketplace, dan website.