Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Universitas Jember Membangun Desa (UMD) di Desa Maskuning Wetan dengan Konvergensi Penanganan Stunting dan Sanitasi

Diperbarui: 27 Juli 2022   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai implementasi nilai pengabdian dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa (UMD) Periode II tahun 2022/2023 dilaksanakan secara luring dengan beberapa tema yang telah ditentukan oleh Universitas Jember yaitu Desa Kewirausahaan, Desa Literasi, Desa Tangguh Bencana, Desa Wisata, serta Desa Bebas Stunting dan Sanitasi. Beberapa tempat yang digunakan untuk Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember antara lain Jember, Bondowoso, Pasuruan, Lumajang, dan Situbondo. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember yang dilaksanakan di luar Kabupaten Jember dimulai pada tanggal 20 Juli 2022 hingga 23 Agustus 2022.

            Salah satu daerah di Kabupaten Bondowoso yang menjadi tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember adalah Kecamatan Pujer. Terdapat 5 kelompok KKN yang diletakkan di Kecamatan Pujer, lebih tepatnya di Desa Maskuning Kulon, Maskuning Wetan, Alas Sumur, Mengok, dan Mangli. Kedatangan kelompok KKN 341 beserta 4 kelompok lainnya yang didampingi oleh Bapak Gatot Subroto M.P selaku Dosen Pembimbing Lapangan disambut baik oleh Ibu Susilowati, S.H., M.H. selaku Camat Pujer. Ibu Susilowati memberikan sambutan serta memaparkan salah satu masalah utama yang terjadi di Kecamatan Pujer yaitu tingginya angka kasus stunting dan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di sungai.

            Selepas mengikuti acara penyambutan di Kantor Kecamatan, kelompok KKN 341 menuju Balai Desa Maskuning Wetan untuk bertemu dengan perangkat desa dan mengikuti acara penyambutan desa. Hadirnya kelompok KKN 341 Universitas Jember di Desa Maskuning Wetan disambut baik oleh Bapak Purwadi selaku Kepala Desa dan Bapak Sofiyono selaku Sekretaris Desa. Beliau sangat senang dan siap mendukung program-program yang dibawa oleh kelompok KKN 341 Universitas Jember. Beliau berpesan agar KKN 341 dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat desa.

            Berdasarkan data di profil desa, Desa Maskuning Wetan memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.150 jiwa yang secara administratif tersebar di 8 dusun yaitu Dusun Gunung I, Dusun Gunung II, Dusun Gunung Selatan I, Dusun Gunung Selatan II, Dusun Krajan, Dusun Krajan Pasar, Dusun Jurang Dalam Barat, dan Dusun Jurang Dalam Timur. Potensi Desa Maskuning Wetan yang paling menonjol adalah pertanian karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat di desa ini adalah buruh tani dan petani.

            Setelah melakukan survei dan pendekatan secara kualitatif, kelompok KKN 341 menemukan permasalahan desa yang membutuhkan perhatian serta pemecahan masalah meliputi Stunting dan Sanitasi. Desa Maskuning Wetan memiliki angka kasus stunting yang cukup tinggi. Kesadaran masyarakat Desa Maskuning Wetan akan pentingnya sanitasi yang baik dan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) tergolong rendah sehingga penggunaan MCK terbuka dan membuang sampah di sungai masih marak dilakukan. Berdasarkan permasalahan yang terdapat di Desa Maskuning Wetan, kelompok KKN 341 merencanakan program kerja bersama dengan perangkat desa untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Selain itu, membangun potensi desa serta menyelaraskan hidup bersih dan sehat perlu dilakukan sehingga dengan program kerja yang telah direncanakan tersebut dapat diimplementasikan dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat desa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline