Lihat ke Halaman Asli

Kelik Wardiyono

Pendidik di SMAIT Ibnu Abbas Klaten

Aset Manusia dalam Organisasi

Diperbarui: 26 Maret 2024   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

       Saya mengutip pendapat Perry Pascarella berikut: "Sebagian besar perusahaan lebih memperhatikan perhitungan kembalinya investasi aset modal mereka daripada aset manusia. Suatu rencana bisnis mungkin "buta" dengan biaya-biaya yang tak terlihat yang berhubungan dengan penerimaan karyawan atau meningkatkan program pelatihan pada satu sisi, atau pengurangan karyawan dan uang pesangon pada sisi lainnya".

       Pengurangan tenaga kerja pada perusahaan Xerox banyak dijadikan studi kasus manajemen sumber daya manusia. Hal ini tak lepas dari upaya untuk mencari suatu "alat" manajemen baru untuk terlebih dahulu menilai pengaruh keputusan perusahaan terhadap sumberdaya manusia dan untuk mengantisipasi bagaimana akibat keputusan tersebut terhadap karyawan  yang akan mempengaruhi prospek perusahaan tersebut.

       Perusahaan  - juga lembaga apapun bentuknya- perlu menaruh perhatian lebih besar jika berhubungan dengan aset manusia. Jumlah karyawan (penambahan, pengurangan dan penugasan kembali), perubahan-perubahan biaya langsung misalnya kompensasi dan tunjangan atau biaya tidak langsung misalnya kompensasi tidak langsung, relokasi karyawan dan fasilitas pendukung, kesesuaian dengan prinsip hubungan kerja di lembaga dan pengaruh fungsi atau operasi lain dalam lembaga perlu menjadi perhatian serius para eksekutif manajemen.  Jika sederet hal di atas diabaikan, bukan tidak mungkin eksekutif manajemen akan memutuskan penambahan karyawan yang tidak efektif dalam penyelesaian tugas pekerjaan, alih-alih justru akan timbul in-efisiensi.

       Ernie Glickman, seorang konsultan manajemen di Boston melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan: "Apakah setiap orang menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengatasi faktor-faktor sumber daya manusia dalam perencanaan bisnisnya?. Hasilnya adalah; 

1. Kebanyakan perusahaan membuat strategi dan kemudian secara INTUITIF menilai pengaruhnya terhadap karyawan mereka, 

2. Para eksekutif BERASUMSI bahwa karyawan mereka akan melaksanakan strategi, "tetapi hal itu tidak selalu terjadi", 

3. Kebanyakan perusahaan merasa lebih  nyaman dengan perhitungan hasil atas aset modal, tetapi mereka tidak menghitung hasil investasi karyawan atau memberi bobot yang sama.

Alternatif Poin Tindakan: Keputusan berkaitan dengan aset manusia perlu dibuat berdasarkan penilaian menyeluruh dan terpadu di awal, didukung pembuatan prinsip-prinsip kerja tertentu (TUPOKSI) untuk mendapatkan komitmen kerja karyawan. Hal ini merupakan  salah satu upaya eksekutif manajemen untuk melakukan  perbaikan proses perencanaan kerja sekaligus tolok ukur dalam penilaian aset manusia sebagai bagian terpadu dari perencanaan dan pembuatan keputusan operasional kerja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline