Lihat ke Halaman Asli

Pelatihan Eco Enzyme dan Penanaman 100 Pohon, KKN UNPAND Berkolaborasi Dengan DLH Kota Semarang bersama Kelurahan Cepoko dan KKN UNISVET

Diperbarui: 4 Maret 2024   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman Pohon di Wilayah Kelurahan Cepoko

Dr. Dra. Cicik Harini, MM. "UNPAND"/dok. pri

Acara dibuka dengan sambutan Universitas Pandanaran, yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Dra. Cicik Harini, MM. "semoga dengan diadakan Kuliah Kerja Nyata ini, Universitas Pandanaran dapat membantu masyarakat Kelurahan Cepoko". Didampingi  Ketua KKN 37 UNPAND Patricia Dhiana Paramitha, SE, MM., Ketua PMB UNPAND Leonardo Budi Hasiholan, SE, MM., Sekretaris LPPM UNPAND Sauca Ananda, SE, MM., Dosen FISIP UNPAND Sintya Oktarina, SE, MM., dan DPL KKN UNPAND Kelurahan Cepoko Dheny Indra Gunawan, SE, MM.

Jhon Souiza, SE. "DLH"/dok. pri

Acara dilanjutkan pelatihan eco enzyme yang diselenggarakan oleh Kelompok 4 KKN UNPAND Kelurahan Cepoko. Sampah organik yang ada di rumah ternyata memiliki sejuta manfaat jika diolah dengan cara yang tepat. Selain bisa menjadi pupuk kompos, sisa sampah organik juga bisa dibuat jadi eco enzyme. Eco enzyme ini nantinya dapat berguna sebagai bahan untuk cairan pembersih rumah serbaguna, pembersih lantai, pembersih udara, sabun cuci baju, cuci piring, sabun mandi, shampo, obat kumur, obat jerawat, hand sanitizer hingga desinfektan. Demikian disampaikan Jhon Souiza, SE, PROKLIM DLH Kota Semarang  pada kegiatan tersebut.

Lanang instruktur Eco Enzyme/dok. pri

"Bonus mengolah sampah organik fermentasi eco enzyme dapat dimanfaatkan untuk perawatan diri, kesehatan dan perawatan lingkungan. Selain itu bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga," ujar Lanang - PROKLIM DLH. Eco enzyme adalah cairan fermentasi dari sisa bahan organik selama 3 bulan yang memiliki berjuta manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pembuatan eco enzyme juga sangat mudah, dengan rumus 1:3:10. Yaitu 1 bagian gula merah/molase; 3 bagian sampah organik (kulit buah/sayur yang tidak keras, tidak berlemak, tidak bergetah dan tidak busuk); dan 10 bagian air. Gula merah dimasukkan ke dalam air (60% dari volume wadah) lalu masukan sampah organik yg sudah dipotong-potong ke dalam larutan gula. Kemudian, tutup rapat selama 3 bulan.

Dwi Setyo Febrianto, ST," Lurah Kelurahan Cepoko/dok. pri

"Dwi Setyo Febrianto, ST," Lurah Kelurahan Cepoko berharap para peserta bisa melakukan mengolah sampah organik dari rumah tangga menjadi eco enzyme, yang bermanfaat dan meningkatkan perekonomian melalui produk turunannya."Dheny Indra Gunawan, SE, MM" Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNPAND." Dengan membuat eco enzyme masyarakat sudah turut serta merawat bumi dan berpartisipasi mengurangi sampah" ujarnya.
Sementara itu, "Agung Prabowo" selaku penanggung jawab acara KKN UNPAND Kelurahan Cepoko, menyampaikan bahwa pelatihan kepada warga yang utamanya ibu-ibu rumah tangga ini adalah bagian kegiatan dalam rangka acara puncak "Kuliah Kerja Nyata Universitas Pandanaran, Kelompok 4" yang akan akan dikunjungi Pejabat Struktural Universitas Pandanaran.

Foto Bersama Kegiatan

Ed: Dheny; Sintya; Agung P; Widya PO; Asisatul K

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline