Lihat ke Halaman Asli

Kelas A3

Mahasiswa S1 Fisioterapi

Penatalaksanaan Fisioterapi Post Operative Anterior Cruciate Ligament (ACL) pada Atlet UNISA

Diperbarui: 27 Januari 2023   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa itu ACL?

Anterior cruciate ligament (ACL) adalah salah satu ligamen yang terdapat pada lutut. Ligamen ACL memiliki fungsi yang sangat   penting untuk menjaga stabilitas pada lutut dan mencegah terjadinya translasi tulang tibia kearah anterior atau mencegah tulang femur translasi kearah posterior. 

Cidera ACL akan menyebabkan ketidakstabilan pada lutut (Zein, 2013). Cidera pada ACL dapat terjadi dikarenakan adanya trauma pada posisi lutut rotasi, hyperekstensi atau bahkan dikarenakan adanya kontraksi otot quadriceps yang terjadi secara spontan (Priono et al., 2019). 

Cidera ACL sering terjadi pada saat berolahraga atau bahkan saat melakukan kegiatan sehari-hari (Von Aesch et al., 2016). Insiden cidera ACL non-kontak lebih sering terjadi pada seorang dengan usia 15 hingga 40 tahun yang berpartisipasi pada olahraga seperti sepakbola, bola voli dan basket

 

Penilaian derajat cedera ACL dapat dilakukan berdasarkan robekan yang terjadi, yaitu: 

A. Derajat 1: Robekan mikro pada ligamen (robekannya kecil seperti tersayas)

B. Derajat 2: Robekan parsial (sebagian) dengan perdarahan. Terjadi penurunan fungsi dan dapat menimbulkan gejala ketidakstabilan. 

C. Derajat 3: Robekan total dengan gejala ketidakstabilan yang sangat bermakna.

Tanda Gejala 

1. Terdengar suara 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline