ketika sore kupanggil kau
betapa awan yang menggelambir
urung merintikkan hujannya
padahal angin tetap saja santer
berkesiur menderitkan jendela usang
hingga daun daun itu membentuk labirin
yang membekap aku kau
ketika sore kupanggil kau
adalah ketika aku kian terkesima menatapmu
untuk kemudian
kubisikkan