Lihat ke Halaman Asli

Ruang Kecil

Freelancer

Review Novel "Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library)" Karya Matt Haig

Diperbarui: 6 Desember 2024   10:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Goodreads

Apakah Anda akan melakukan sesuatu yang berbeda, jika Anda diberi kesempatan untuk mengubah berbagai penyesalan dalam hidup Anda?

Penyesalan, bagi manusia, merupakan belenggu mematikan. Ia akan menghantui mimpi-mimpi dalam tidur, membayangi di setiap sudut ruangan, menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung usai. Mengapa aku melakukan itu? Mengapa aku tidak melakukan ini? Namun, apakah semuanya akan berubah lebih baik, ketika penyesalan itu dihilangkan?

Merasa tidak lagi memiliki arti untuk hidup, Nora Seed memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kehilangan pekerjaan, sahabat, keluarga, impian... Rasanya kesialan Nora tak terhitung jumlahnya. Bahkan, seorang tetangga yang biasanya membutuhkan bantuan Nora untuk mengantar obat, sudah tidak lagi memerlukan Nora. Jadi, untuk apa Nora hidup? Toh, orang-orang di sekitarnya tidak peduli jika Nora tidak ada.

Merasa tidak lagi memiliki tujuan untuk hidup, Nora Seed memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Di ambang antara hidup dan matinya, Nora bertemu dengan Mrs. Elm, atau seseorang yang menyerupai Mrs. Elm, pustakawati di perpustakaan sekolahnya dulu. Bedanya, kini Nora berada di sebuah perpustakaan mega-besar, terdiri dari buku-buku yang tak terhingga jumlahnya. Sebuah perpustakaan misterius yang Nora yakin bukan berasal dari dunianya.

Seolah mendapat durian runtuh, Mrs. Elm dan perpustakaannya menawarkan Nora sebuah kesempatan besar: menjalani kehidupan lain di mana Nora mengambil keputusan yang berbeda di masa lalunya. Kehidupan di mana Nora menjadi pemilik pub bersama pasangannya, atlet renang Olimpiade, peneliti glasier di Svalbard, musisi band terkenal, menjadi apapun yang ia mau. Kehidupan di mana tidak adanya penyesalan.

Jalan satu-satunya untuk belajar adalah dengan hidup.

The Midnight Library berhasil mengguncang pembaca untuk memaknai kembali arti kesempatan dan penyesalan. Bahwa apa yang sudah terjadi bisa jadi lebih baik daripada kemungkinan-kemungkinan lain yang kita pikirkan. Bahwa penyesalan bukanlah belenggu, tapi pemantik api semangat demi kehidupan yang lebih baik ke depannya.

Salah satu kutipan yang sangat saya sukai dalam buku ini adalah: never underestimate the big importance of small things. Jangan pernah meremehkan pentingnya hal-hal kecil. Layaknya butterfly effect, hal kecil hampir pasti selalu membawa perubahan besar. Selama masih ada hal-hal kecil yang bisa kita syukuri, entah itu embun pagi yang segar atau lezatnya semangkuk bakso, jangan pernah berhenti untuk hidup dan percaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline