Minggu, 17 Juli 2022 pukul 16.00 WIB, Mahasiswa KKN MMK UIN Walisongo Semarang Kelompok 12 mengadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa daun kering dan sampah organik dapur. Kegiatan ini merupakan salah satu progam kerja utama yang berfokus pada kepedulian lingkungan.
Narasumber dari kegiatan ini sendiri merupakan salah satu anggota KKN kelompok 12 yang sebelumnya sudah melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan dosen Biologi UIN Walisongo Semarang, Dr. Lianah, M.Pd.
Berkoordinasi dengan Wakil Ketua PKK Desa Putatgede Ibu Nofim Indriyani, kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos tidak hanya dihadiri anggota PKK Desa, tetapi juga diikuti oleh semua ibu-ibu di setiap RW di desa Putatgede.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi lalu dilanjutkan dengan praktik pelatihan pembuatan pupuk dari kotoran hewan ternak dan sampah organik rumah tangga. Tujuan utama dari pelatihan ini guna membantu dan memberikan manfaat serta menambah pengetahuan warga desa dalam pengelolaan sampah organik menjadi suatu hal yang bermanfaat.
Kepadatan penduduk dan aktivitas komersial di lingkungan perkotaan dan pedesaan selalu diiringi dengan keberadaan sampah.
Baik dari sampah organik maupun sampah non-organik berupa plastik pembungkus makanan. Meski sampah kerap menjadi masalah yang selalu ada, tak dipungkiri keberadaannya bisa menjadi penanda kehidupan dan perekonomian masyarakat sekitar.
Penanganan sampah secara sederhana dapat dimulai dari mengumpulkan sampah, memilah sampah, dan memotongnya menjadi potongan-potongan kecil, hingga proses penguraian aktif dan pasif yang membuat perubahan dan membawa nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Sampah organik dari sisa makanan, kotoran ternak, daun dan rumput dapat diolah menjadi kompos. Caranya sendiri sangatlah mudah yaitu dengan mengumpulkan sampah-sampah organik seperti kotoran hewan ternak dan sisa-sisa makanan, keduanya dicampur dengan ditambahkan cairan EM 4 sesuai kebutuhan,
setelah tercampur dan teraduk rata maka langkah selanjutnya yaitu menutupi campuran tersebut dengan daun kering lalu daun basah, jika sudah tertutup rata maka campuran tadi ditutupi kembali dengan banner atau karung dengan rapat. Proses pengkomposan akan berjalan otomatis, dan sudah dapat digunakan 4 minggu kemudian.
Antusiasme para peserta sosialisasi sendiri sangat tinggi, ditandai dengan sesi tanya jawab yang cair. Kegiatan pelatihan ini sendiri juga berlangsung dengan runtut dan lancar dari awal hingga akhir.