Lihat ke Halaman Asli

Melawan Orangtua dengan Karya : #SosialKita1

Diperbarui: 18 Juli 2016   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Panduan Untuk Melawan Orangtua

Saya ga mau melawanmu
Bapak Mamakku kalian nomor satu
Anakmu ini cuma mampu
Bermimpi dan mewujudkan itu

Hallo Mas Bro dan Mbak Bro?

Gimana kabarnya saat baca tulisan ini? Semoga baik-baik saja ya.

Tulisan ini Kita dedikasikan untuk semua orang yang sedang berjuang mewujudkan impiannya.

Sebagai manusia normal. Sejak kecil Kita sudah diajarin untuk bermimpi untuk menjadi seperti apa kalau sudah dewasa nanti. Masih ingat kan dengan pertanyaan, “Kalau gedenanti mau jadi apa?”. Entah datang dari mana tetapi pekerjaan tertentu akan melayang kepikiran Kita. Dan muka polos itu pun menjawab, Polisi Om, Astronot Tante, dan bla bla bla. Setiap anak punya jawaban masing-masing. Mulai dari pekerjaan formal biasa sampai yang aneh-aneh.

Pernah dengar anak-anak jawab mau jadi “copet” atau “koruptor”?. Saat ditanya apa alasannya simpel ajajawabannya. Liatdi-tv mereka enak bisa ambil uang orang tapi gadihukum. Kalau “ade” ajaBapak Mama langsung nyubitin. Dan ini bukan fiksi. Ini true story. Apa yang harus Kita lakukan untuk masalah ini?. Ini gambaran pertama soal melawan orangtua. TapiKita bahas itu dilain waktu saja.

Saat dewasa, impian indah Kita saat kecil ada yang gagal dan sukses. Ada yang berusaha mewujudkan dan ada yang harus menunda bahkan menguburnya. Ada yang didukung orangtua dan ada yang menolak. Ini yang mau Kita bicarakan. Melawan orang tua dengan karya.

Impian untuk menjadi sesuatu itu ga didapatkan dengan mudah. Ga segampang masuk warteg. Tunjuk saja tunjuk sini, bungkus, dan bayar. Entah datang darimana tapiitu yang mungkin orang bilang ilham. Bisa datang karena melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami sesuatu dan banyak hal lainnya. Ada yang akhirnya jadi penyanyi karena sering berkumandang di kamar mandi. Ada yang jadi polisi karena memang bapaknya polisi. Ada yang jadi dokter karena orangtuanya meninggal karena sakit parah. Nah, buat Kita yang orangtuanya bukan siapa-siapa. Ada saja sosok orang tertentu, sosok idola yang menjadikan Kita menjadi “seseorang”. Impian itu begitu yakin akan Kita wujudkan. Terkadang duduk termenung sambil senyum-senyum membayangkan sudah sukses nanti. Sampai Kita ga sadar ternyata sedang jongkong ditoilet. Indah membayangkan saja sudah luar biasa. Apalagi menjadi ...

Apa impianmu?. Kita pasti ingin menjadi sesuatu kan? Ingin menjadi seseorang kan?

Wujudkan itu. Apapun halangannya wujudkan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline