Bergabung bersama group Kampret adalah sebuah keberuntungan yang besar buat saya pribadi, oleh karena disana saya belajar banyak hal dan secara lebih mendalam tentang fotografi. Sejak lama saya menyukai fotografi meskipun hanya sebatas penikmat gambar karena belum mempunyai kamera sendiri. Mulai menekuni dunia fotografi walau hanya sebatas hobi adalah pada kisaran tahun 2005. Namun mulai mempelajari secara serius teknik-teknik, komposisi, dan istilah-istilah dasar fotografi adalah sejak bergabung bersama kawan-kawan Kampret, group penggemar fotografi yang baru beberapa bulan terbentuk.
Awal bergabung saya masih merasa minder untuk menampilkan beberapa hasil bidikan kamera saya, apalagi karena kamera yang saya punya hanya berupa kamera saku. Namun berkat kesabaran dan dukungan dari para admin serta kawan-kawan di group, maka secara perlahan saya berani terlibat aktif didalamnya dan hal tersebut membantu meningkatkan kemampuan diri saya dalam hal fotografi. Setidak-tidaknya beberapa komentar yang saya peroleh terkait hasil bidikan kamera saya menyatakan hal demikian.
Berikut ini saya ingin membagikan salah satu tips atau mungkin trik lebih tepatnya dalam hal menghasilkan foto macro atau yang lebih dikenal sebagai close-up. Oleh karena keterbatasan kamera saya, Kodak Easy Share C713, yang sulit untuk menghasilkan foto close-up untuk objek berdimensi satu (1) cm atau kurang, maka salah satu kawan Kampret, Yswitopr, menganjurkan untuk menggunakan kaca pembesar (magnifying glass) sebagai alternatif atau pengganti lensa tambahan yang biasanya berupa lensa 50 mm. Hal ini juga dikarenakan kemampuan 'kantong' saat ini yang tidak mampu membeli lensa tambahan yang proporsional, maka berbekal semangat dan percaya diri serta rasa penasaran yang tinggi, saya mengikuti saran tersebut. Sebelum saya mempraktekkan trik tersebut, salah seorang kawan kampret, Arif Hari, telah terlebih dahulu mempraktekkannya dan hasilnya tentu semakin membuat saya terpacu untuk mencobanya.
Kaca pembesar yang saya gunakan berdiameter 60 mm dengan pembesaran 5x. Adapun cara yang saya lakukan untuk membidik objek adalah dengan menempelkan lensa kamera tepat pada kaca pembesar. Selain itu kamera saya set untuk foto close-up dengan memaksimalkan zoom telephoto (tidak memakai digital zoom).
[caption id="attachment_172497" align="aligncenter" width="300" caption="Cara menempelkan kaca pembesar ke kamera persis seperti pada gambar ini. Ilustrasi oleh Ajie Nugroho"][/caption]
Berikut adalah beberapa gambar hasil percobaan saya dengan mengkombinasikan kamera dan kaca pembesar.
[caption id="attachment_172498" align="aligncenter" width="300" caption="Lotus corniculatus or Bird�s-foot-trefoil (koleksi pribadi)"]
[/caption]
*
[caption id="attachment_172501" align="aligncenter" width="300" caption="Tiga serangkai: seekor lebah, bunga hyacinty, dan seekor lalat. (koleksi pribadi)"]
[/caption]
*
[caption id="attachment_172502" align="aligncenter" width="300" caption="Sepasang kumbang kepik atau kumbang koksi. (koleksi pribadi)"]
[/caption]
Bagi para kompasianawan yang ingin bergabung dan berbagi cerita melalui foto, mari bergabung bersama Kampret di Facebook, Twitter, Tumblr, dan G+.
Salam Kampret!
Beberapa hasil bidikan kamera saya dapat dilihat disini: Photography.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H