Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Menulis yang Belum Diungkap oleh Kompasianers Terkenal

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pin up girl writing Pictures, Images and Photos

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Ilustrasi gambar diunduh dari Photobucket"][/caption] oOoOoOoOoOoOoOo Sudah banyak tip dan trik yang disampaikan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik, dan memiliki peluang besar untuk menjadi terkenal. Tapi, dari semua rahasia yang sudah disampaikan ada rahasia yang belum diungkap, termasuk oleh Kompasianer terkenal di Kompasiana. Apa itu? Sebelum rahasia itu saya ungkap saya ingin mengajak pembaca untuk rileks dulu, dengan kisah humor dan kisah serius berikut: Masih ingat tentang humor tentang lelang otak? Bisa iya, juga bisa tidak. Sebaiknya saya ceritakan saja sedikit ilustrasinya, khusus dibagian pentingnya saja, tentu dengan cara saya. Otak Indonesia Versus Otak Einstein Di satu sisi, memang kita bangga karena otak dari Indonesia di bandrol dengan harga mahal,  1500 dollar. Harga ini lebih mahal dari harga otak Einstein, Thomas Alva Edison, dan Benjamin Franklin yang cuma dimulai dengan harga tawar 1000 dollar. Tapi ada ngak enaknya. Ternyata mahalnya karena otak orang Indonesia masih tampak bagus dan kabarnya itu karena belum/jarang dipake. Ngak kayak otak Einstein yang udah kelihatan capek karena kebanyakan di pakai. Lebih ngak enak lagi, pas ada pengunjung yang mau beli ngak dikasih. Alasannya, jadi buat kita semakin tidak enak. Kenapa? Orang yang punya otak itu ternyata masih hidup, dan sekarang lagi sibuk Century. Ha ha ha cuma becanda aja kog kalau tersebut Century. Di humor aslinya, kalau tidak salah, disebut pemilu. Benar ngak ya, lupa. Menulis dan Pengaruhnya Terkait otak Einstein kabarnya ada penelitian yang mengungkap sisi dalam otak sang jenius yang diambil 7 jam setelah kematiannya pada tahun 1955. Penelitian dilakukan untuk mengetahui mengapa ia bisa begitu cerdas dan apa yang telah membuat ia bisa secerdas itu. Singkat kata, aktifitas menulis menjadi salah satu penyebab mengapa tokoh fisika terbesar abad 20 ini sampai memiliki apa yang disebut dengan kecerdasan cair. Lebih lengkapnya coba baca buku Belajar Cerdas karya Jalaluddin Rakhmat, halaman 237-241. Ini kisah lain tapi bisa kita hubungkan juga dengan menulis. Sekarang, dengan terungkapnya kecerdasan majemuk (multiple intelegence) oleh psikolog Howard Gardner juga semakin menepis pendapat utama selama ini bahwa orang yang disebut cerdas itu hanya kayak Einstein atau Habibie saja. Menurut Howard setidaknya ada tujuh kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-sungguh sebagai sebuah kecerdasan juga. Tujuh kecerdasan itu di antaranya kecerdasan linguistik¸ logis-matematis, spasial, musikal, kinestetik, jasmani, antarpribadi, dan intrapribadi. Menariknya, jika temuan Howard ini ditambah dengan penglihatan karya Thomas Armstrong maka penulis bisa disebut orang yang memiliki dua kecerdasan sekaligus yaitu, kecerdasan linguistik (Word Smart) dan kecerdasan intrapribadi (self smart). Atau, seminimalnya, orang yang rajin menulis akan meningkatkan kedua kecerdasan itu. Sekarang, di dunia yang diperkaya dengan teknologi informasi juga menujukkan ada sumbangan berharga dari aktifitas browsing di internet. Menurut hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan Society untuk Neuroscience kegiatan berinternet dapat merangsang pertumbuhan otak. Bahkan bagi orang yang telah memasuki usia separuh baya sekalipun. “Kami menemukan fakta bahwa bagi orang tua dengan sedikit pengalaman online, ketika melakukan pencarian di internet dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah pola aktivitas dan meningkatkan fungsi otak,” kata Dr Gary Small (penulis studi) dari University of California, Los Angeles (UCLA). Minimal, "aktivitas online bisa menjadi bentuk sederhana latihan otak yang dapat digunakan untuk meningkatkan kognisi orang dewasa,” kata Teena D. Moody (penulis pertama studi dan peneliti senior) dari Institute Semel di UCLA. Kisah di atas, baik yang humor atau serius, memberi kita pelajaran sekaligus mengungkap rahasia dari penulis populer yang belum pernah diungkap. Apa pelajaran atau rahasia itu? 1. Lebih utama menulis berdasarkan kecerdasan yang anda miliki. Dari kecerdasan majemuk pastikan anda kuat pada kecerdasan yang mana. 2. Segera hilangkan pandangan bahwa tulisan yang hebat itu hanya tulisan yang ilmiah (berdasarkan point 1). Jika anda menulis dengan kecerdasan yang anda miliki dipastikan hasilnya akan berisi dan akan lebih sampai kepada pembaca yang juga sama dengan anda, memiliki kecerdasan majemuk/ganda. 3. Menulislah dengan iklas. Soal rating dan komentar bukan hanya orang suka atau tidak suka tapi juga soal sempat atau tidak sempat orang membaca termasuk soal dia lagi enak badan atau tidak. Jadi rating atau komentar bukanlah harga mati untuk menilai sebuah tulisan. 4. Berdasarkan paparan di atas, dengan menulis atau melakukan aktifitas internet berarti anda sudah memberi manfaat bagi otak anda sendiri. Jadi meski tidak ada yang memberi komentar atau rating anda sejak awal sudah memperoleh manfaat langsung dari aktifitas menulis dan browsing internet. 5. Ikhlas juga membuat anda ringan hati sekaligus ringan otak dan itu adalah energi sosial-spiritual yang menghubungkan anda dengan kompasianers lain dengan tumbuhnya sikap saling menghargai dan saling memberi. Jika anda rajin berkunjung pada blog teman-teman dan memberi apresiasi maka pasti teman-teman akan membalasnya. Dalam bahasa spiritual disebut, kita akan mendapatkan sesuai dengan anda apa yang anda berikan. Karena itu berilah cinta kepada semua orang karena dengan cinta itu anda bisa saja mendapatkan lebih dari sekedar ucapan terimakasih. 6. Itu lima rahasia yang belum diungkapkan dan selebihnya adalah usaha kita untuk melatih diri menjadi penulis yang baik, salah satunya dengan mempelajari para penulis yang sudah terkenal. Di kompasiana ini ada dua katagori penulis terkenal plus satu, yakni terkenal karena sering masuk headline dan terkenal karena banyak dikunjungi dan dikomentari oleh pembaca serta gabungan keduanya. Pelajari gaya menulis mereka, berlatih dan menulislah. Sekarang sudah tidak ada lagi rahasia tersembunyi dan mari kembali menulis dengan tenang. oOoOoOoOoOoOo Catatan: Tulisan ini adalah hasil olahan dari Asisten Pribadi saya yang mencoba membaca pikiran dan pandangan-pandangan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline