Lihat ke Halaman Asli

Dwi Jatmiko

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

Kartu Pembelajaran E-Money Mampu Respon Terhadap Fraud

Diperbarui: 7 November 2022   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu Pembelajaran E-Money Mampu Respon terhadap Fraud di Badan Usaha Milik Sekolah (BUMS) Penggerak/Dokpri

Kartu Pembelajaran E-Money Mampu Respon terhadap Fraud. 

Apakah literasi? Literasi dalam konteks siswa adalah cara mengakses, memahami dan menggunakan informasi yang berada di sekitarnya untuk mengatasi berbagai permasalahan hidupnya.

Kecakapan literasi dalam konteks pendidikan di abad 21 adalah literasi membaca dan menulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya dan kewarganegaraan, literasi data, serta literasi kesehatan.

E-money atau elektronik money adalah kartu pengganti uang sebagai alat transaksi yang terhubung dengan perangkat komputer dan terkoneksi dengan internet. Sebagian orang membatasi literasi hanya kepada aktivitas membaca dan menulis. Tetapi sebenarnya tidak hanya terbatas aktivitas tersebut.

Literasi bisa mencakup semua aspek kehidupan sehingga literasi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis literasi yaitu Literasi Informasi, Literasi Statistik, Literasi Teknologi, Literasi Visual, Literasi Kritikal, Literasi Data, Literasi Digital, Literasi Finansial dan Literasi Kesehatan. Hampir seluruh kegiatan menggunakan e-money masuk ke dalam delapan jenis literasi tersebut, tetapi sekolah lebih menfokuskan pencapaian anak-anak kepada kemampuan literasi Data, literasi digital, dan literasi finansial.

Dengan e-money, peserta didik memiliki kemampuan memahami informasi yang berupa data, dalam hal ini anak mampu membaca data-data transaksi belanjanya selama satu hari bahkan sampai satu bulan.

Mereka mampu mengkomunikasikannya kepada petugas maupun orangtua. Walaupun secara otomatis setiap transaksi akan dilaporkan kepada orang tua lewat pesan singkat atau SMS. 

E--money sebagai alat pendidikan karakter sangat tepat meskipun hanya berfungsi sebagai alat transaksi pengganti uang. E-money mampu dikonfigurasikan dengan totalitas proses psikologis maupun
sosial-kulturul yang mencakup olah hati, olah pikir, olah raga dan olah karsa. 

Dengan e--money anak-anak mampu mengelola spirutal emosionalnya sehingga bisa berlaku jujur, bertanggung jawab, disiplin dan sabar. E-money juga mampu melatih intelektual anak-anak dalam hal ini Leterasi Finansial sehingga mereka mampu menyusun skala prioritas kebutuhannya. 

Muaranya anak-anak memiliki kemampuan mengelola fisiknya sehingga mereka mempunyai derajat kesehatan yang tinggi karena mengkonsumsi makanan sehat di kantin sekolah dan tidak jajan di luar sekolah, karena tidak membawa uang tunai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline