Lihat ke Halaman Asli

Dwi Jatmiko

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

Menyenangkan untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa Pembelajaran di Alam Terbuka

Diperbarui: 2 Oktober 2022   06:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melatih dan membina kekompakan, saling pengertian, persaudaraan, dan persahabatan di Kemah Hizbul Wathan/dokpri

Sebanyak 265 siswa kelas V ABCD dan VI ABCD Qabilah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Surakarta antusias mengikuti kegiatan perkemahan Kamis-Jumat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan pasca sumatif tengah semester (STS). Perkemahan dipusatkan di Tawangmangu Wonder Park, yang berlokasi di Ombang-Ombang, Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Kamis-Jumat (29-30/9/2022). 

Agenda kemah ini dimulai dengan acara upacara Hizbul Wathan yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah Sri Sayekti. Di sela-sela upacara tersebut, Sayekti menyampaikan bahwa kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun hanya karena pagbeluk covid-19, maka kemah ditiadakan untuk bersama melawan penyebaran virus yang menakutkan seantero jagad dunia. 

Sengaja mengambil tempat di Karanganyar, agar kegiatan tengah semester yang dikemas dalam bentuk perkemahan HW ini dapat memberikan refreshing pasca UTS bagi anak-anak.

"Poin penting yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah melatih jiwa kepemimpinan bersama Kodim 0735 Surakarta, kemandirian, kedisiplinan dan Kerjasama serta gotong royong siswa-siswi sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan," ujarnya, sambil tersenyum.

Sayekti pun bersyukur kegiatan ini berjalan dengan lancar tanpa kendala. "Semua itu tidak lepas dari peran dan kerja sama para guru dan orang tua, anak hebat orang tua terlibat. Kami ucapkan terima kasih buat semua guru karyawan atas partisipasi dan kerja kerasnya untuk kemajuan SD Muh 1 Solo yang kita cintai ini," ujar Sayekti.

Setelah upacara selesai, berbagai kegiatan menarik dihadirkan di antaranya memperdalam materi kepanduan Hizbul Wathan, kedispilinan, perkemahan, puncak pentas seni drama merdeka belajar menghadirkan bintang tamu Ki Agung Sudarwanto versus Kyai Ahmad Syaifuddin bertajuk pembelajaran berpusat pada siswa dan dilarang anak dibentak dan dimarahi, sebagai solusi anak diajarkan berkolaborasi dan bergotong royong.

Sementara itu, salah satu peserta Kenzo Rusydharf Mulyono mengaku senang mengikuti kemah. Bagi dia, kemah kali ini adalah pengelaman pertama. 

"Seru, kami dilatih lebih berani bertangungjawab dan lebih sering aktif dalam berkompetisi dengan pendamping Jatmiko. Biasanya Cuma belajar di sekolah tapi kali ini belajar di alam bebas dan pengalaman melantunkan surah an Naziat bil ghoib tanpa melihat mushaf dihadapan bapak-bapak mantan komando pasukan khusus (Kopassus)," ungkap Kenzo.

Siap menjadi penerus anak bangsa yang berkemajuan dan berkeadaban di era industri 4.0 menuju era society 5.0/dokpri

Peserta diikuti siswa kelas 5 sebanyak 130 siswa dan siswa kelas 6 berjumlah 135 siswa. Terdiri dari 141 putra dan 124 putri, dengan 15 kuntum dan 16 regu. Kepala Sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menjelaskan, kegiatan perkemahan ini bertujuan untuk menggali potensi kader-kader Pandu HW.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline