Lihat ke Halaman Asli

kejora firsta

mahasiswa

Tokoh Penting Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 9 September 2024   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TOKOH PENTING PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 

Kejora Firsta Sabiannisa / 191241121

Fakultas Kesehatan Masyarakat 

Universitas Airlangga

                             Sejarah berdirinya ilmu Kesehatan bermula dari 2 tokoh Yunani yang melakukan pendekatan yaitu Asclepius dan Higeia. Asclepius diceritakan sebagai dokter yang sangat professional dan Higeia merupakan seorang asisten sekaligus istrinya. Perbedaan diantara Asclepius dan Higeia adalah Asclepius melakukan pendekatan atau pengobatan terhadap pasien atau orang yang terkena penyakit. Sedangkan Higeia melakukan pendekatan Kesehatan jika kita lihat di masa sekarang seperti mengedukasi preventif kepada masyarakat seperti makan makanan bergizi, istirahat yang cukup serta olahraga. Jika sudah sakit, Higeia menganjurkan upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya (lebih baik memperkuat tubuh dengan makanan bergizi daripada pengobatan/pembedahan).   

                             Dari 2 tokoh ini, munculah 2 aliran kelompok yaitu kelompok yang cenderung setelah terjadinya penyakit atau disebut dengan kelompok kuratif. Kelompok ini biasanya terdiri dari dokter, dokter gigi, psikiater & praktisi pengobatan lainnya. Lalu, kelompok kedua yaitu yang cenderung sebelum terjadinya penyakit atau upaya pencegahan seperti yang dilakukan Higeia. Karena muncul nya 2 kelompok ini, terdapat banyak perbedaan yang terlihat. Kelompok yang cenderung setelah terjadinya penyakit sasarannya individual sehingga jarak antar pasien dan dokter cenderung jauh, bersifat reaktif karena menunggu masalah datang, penanganan yang cenderung ke sistem biologis manusia. Sedangkan kelompok sebelum terjadinya penyakit sasarannya masyarakat sehingga hubungan nya bersifat kemitraan, bersifat proaktif karena tidak menunggu penyakit / masalah datang, penanganan cenderung melihat manusia secara utuh.  

                             Perkembangan ilmu Kesehatan masyarakat sudah terlihat sejak periode sebelum ilmu pengetahuan, yaitu kebudayaaan Babylonia, Mesir, Yunani, dan Roma yang sudah melakukan upaya pencegahan masalah Kesehatan masyarakat dan penyakit. Lalu, ditemukannya dokumen dan peraturan tentang pembuangan air limbah / drainase pemukiman, peraturan tentang air minum serta sudah dibangun nya tempat pembuangan kotoran umum serta pembangunan sumur. Pada masa romawi kuno, terdapat peraturan masyarakat harus mencatatatkan pembangunan rumah dan melaporkan hewan peliharaan. Lalu, pada abad ke-1 hingga abad ke-7 beberapa penyakit muncul sehingga terjadi epidemi dan endemi (kolera, lepra) yang diatasi dengan memperhatikan sanitasi lingkungan dan hygiene. Pada abad ke-14 muncul wabah pes di China, India, Mesir dan Gaza, yang dimana dari abad ke-1 hingga abad ke-14 masih belum ada pemecahan masalah secara menyeluruh. Lanjut pada periode ilmu pengetahuan lebih tepatnya pada abad ke-19, masalah Kesehatan merupakan masalah yang kompleks dimana pemecahannya harus secara komprehensif dan multisektoral.

                            Saat Inggris terjadi wabah kolera pada tahun 1832, Edwin Chardwich berhasil menyelidiki sumber penyakit kolera yaitu terdapat sanitasi yang buruk, sumur dekat dengan tempat pembuangan serta dari aspek sosial yaitu masyarakat dalam keadaan miskin. Sehingga, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dikembangkanlah Pendidikan tentang Kesehatan. Pada 1855, Amerika membentuk departemen Kesehatan pertama kali dan mengadakan pertemuan pada 1872 yang dimana pertemuan tersebut menghasilkan asosiasi kesehatan masyarakat Amerika. Awal mula ilmu Kesehatan masyarakat masuk ke Indonesia adalah diawali dengan pemberantasan wabah cacar dan kolera pada abad ke-16. Pada tahun 1807, diadakan pelatihan dukun bayi untuk menekan tingginya angka kematian bayi pada saat itu. Hal ini tak berlangsung lama karena kurang nya tenaga kebidanan pada saat itu. Kemudian pada tahun 1930 pelatihan dukun bayi diadakan lagi sebagai penolong dan perawatan persalinan. 

                            Epidemi wabah penyakit pes terjadi pada tahun 1922 hingga 1935 dilakukannya pemberantasan wabah pes dengan penyemprotan DDT hingga pada tahun 1941 ditemukan nya vaksin untuk wabah pes. Tahun 1925, Hydrich melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa tingginya angka morbiditas dan mortalitas adalah akibat dari buruknya sanitasi lingkungan dan perilaku penduduk. Maka, Hydrich melakukan "propaganda penyuluhan Kesehatan".   

KATA KUNCI: Epidemi, Kuratif, Penyakit, Preventif, Sejarah 

DAFTAR PUSTAKA:

Sida, Nurramadhani A. 2013. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat.                                    https://www.scribd.com/doc/174772597/Makalah-Sejarah-Dan-Perkembangan IKM [online]. (diakses tanggal 5 September 2024)

 Yuniarti, Asih Media. 2022. Materi Ajar Sejarah Kesehatan Masyarakat. Mojokerto: STIKES Majapahit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline