Terlahir telanjang dalam bungkus dunia yang kelam
Mata kecil tak mampu artikan makna hidup yang panjang
Hakikat kemana ruh ini akan berjalan dan kembali
Terombang ambing dalam samudera derasnya duniaAku hanyalah boneka orang tua
Mengenal banyak Tuhan dalam satu cinta
Menerakakan-Mu dalam syurga Cinta tuhanku
Salahkah Tuhan jika aku terlahir bukan MuslimAdilkah Jika Neraka rumahku kelak
Sedang berjuta amal kebajikan yang telah tersulam
Berbakti kepada orang tua, agama dan sesama
Tegakah Engkau lukai hatiku yang terlanjur menduakan-MuAdilkah Tuhan diri kecilku mendengkap dalam penjara-Mu
Bukankah Engkau maha penyayang makhluk yang luasnya tak terbatas
Kemana sayap cinta-Mu itu wahai pemilik kerajaan Syurga
Sudah hilangkah mata hati-Mu sehingga Engkau palingkan wajahBukankah agama samawi Turun dari tangan Suci-Mu
Lalu kenapa Engkau bungkus kami dalam api
Bukankah sebiji kebaikan Engkau balas kebaikan
Kemana janji manis yang Kau tuangkan dalam Kitab ?Menduakan-Mu penyebab amarah-Mu meledak, sebab Engkau adalah Tunggal
Amal ibadah terhalang dinding kokoh perselingkuhanku
Muara dari segala kebencian-Mu kepadaku yang lemah
Pintu langit menolak karena Tuhan cemburu ulah nakalkuKu tahu jika kini Engkau campakkanku dalam jurang penyiksaan
Tak ada ampun lagi bagi amarah cemburu-Mu
Penyebab semua nya adalah menempatkan-Mu di kalbu sebagai yang kedua
Sedang Engkau Maha Tunggal untuk selamanya, kurasa ini adil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H