Lihat ke Halaman Asli

KEIZAI EL YUSUF

saya adalah seorang pemimpi besar, penulis profesional (amin) yang punya ambisi besar mngilingi dunia dan membagikan goresan cerita keindahan Syurga Tuhan ke masyarakat luas melalui tulisan dan juga gambar. kegagalan atau kesalahan bukanlah sebuah kejahatan. mari membangun mimpi bersama saya.

Adilkah Engkau Tuhan

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


 

Terlahir telanjang dalam bungkus dunia yang kelam
Mata kecil tak mampu artikan makna hidup yang panjang
Hakikat kemana ruh ini akan berjalan dan kembali
Terombang ambing dalam samudera derasnya dunia

Aku hanyalah boneka orang tua
Mengenal banyak Tuhan dalam satu cinta
Menerakakan-Mu dalam syurga Cinta tuhanku
Salahkah Tuhan jika aku terlahir bukan Muslim

Adilkah Jika Neraka rumahku kelak
Sedang berjuta amal kebajikan yang telah tersulam
Berbakti kepada orang tua, agama dan sesama
Tegakah Engkau lukai hatiku yang terlanjur menduakan-Mu

Adilkah Tuhan diri kecilku mendengkap dalam penjara-Mu
Bukankah Engkau maha penyayang makhluk yang luasnya tak terbatas
Kemana sayap cinta-Mu itu wahai pemilik kerajaan Syurga
Sudah hilangkah mata hati-Mu sehingga Engkau palingkan wajah

Bukankah agama samawi Turun dari tangan Suci-Mu
Lalu kenapa Engkau bungkus kami dalam api
Bukankah sebiji kebaikan Engkau balas kebaikan
Kemana janji manis yang Kau tuangkan dalam Kitab ?

Menduakan-Mu penyebab amarah-Mu meledak, sebab Engkau adalah Tunggal
Amal ibadah terhalang dinding kokoh perselingkuhanku
Muara dari segala kebencian-Mu kepadaku yang lemah
Pintu langit menolak karena Tuhan cemburu ulah nakalku

Ku tahu jika kini Engkau campakkanku dalam jurang penyiksaan
Tak ada ampun lagi bagi amarah cemburu-Mu
Penyebab semua nya adalah menempatkan-Mu di kalbu sebagai yang kedua
Sedang Engkau Maha Tunggal untuk selamanya, kurasa ini adil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline