Lihat ke Halaman Asli

Merindukan Purnama-Judika

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dia sepi di sini, tak seperti yang lain

sepimu adalah sepiku. kita tidak akan pernah menjadi kita, hanya ada aku dan kamu. tidak seperti yang lain, bersua, menatap, bercengkrama dan saling memagut. untukmu dan untukku, semua hanya imajinasi. sendiri


walau sudah takdirnya namun dia tetap tersenyum

kau tau bahwa semuanya sudah menjadi kehendak. akupun sama. suratan sudah tertulis untukmu jg untukku. Apalagi yg harus ditangisi? tersenyumlah, hanya itu yg akan menguatkan hati. walau sudah takdirNya, tetaplah tersenyum.


* bahagialah bila kau masih punya mimpi

kejarlah mimpimu. masih banyak yg harus kau kejar. bahagialah karena kau masih bisa mengejar asamu. bahagialah bila kau masih punya mimpi. terbanglah, gapai citamu setingginya


hidup hanya sekali, berikanlah yang terbaik

jangan pernah bertindak diluar nalar. hidupmu hanya sekali saja,berikanlah yg terbaik untukku, untukmu dan jg untuk semuanya. separuh nyawaku sudah kutitipkan padamu, sekali kau kendurkan semangatmu untuk hidup, maka mati akan menjadi jawabku.

merindukan purnama, bertahan walau di dalam duka

hanya akan ada mimpi kita kala purnama. kenanglah aku kala purnama. kenangmu kala purnama. walaupun akan pahit, akan sangat perih rasanya, merindukan purnama, bertahan walau di dalam luka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline