Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Darurat TBC: Kenali, Cegah, dan Sadari

Diperbarui: 22 Agustus 2024   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada tahun 2022, Kementrian Kesehatan Indonesia Indonesia menyatakan TBC termasuk dalam 2 besar penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian setelah Covid-19. Pembaruann sistem deteksi dan pelaporan TBC berhasil mendeteksi 717. 941 kasus TBC di Indonesia. 

Dengan jumlah kasus yang mencapai ratusan ribu setiap tahunya. Indonesia merupakan negara terbesar kedua penyumbang TBC dunia. TBC sendiri bukan penyakit yang bisa kita kenali semudah demam dan flu, oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengenali apa itu TBC, gejala serta penyebaranya.

Tuberkulosis ( TBC ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang sistem pernapasan manusia terutama paru paru melalui udara. Penyebaran TBC terjadi ketika penderita TBC mengeluarkan droplet droplet kecil  ke udara apabila batuk, bersin, ataupun berbicara. 

Gejala TBC  yang umum terjadi ialah :

A. Batuk berkepanjangan disertai nyeri di dada

B. Batuk Berdarah

C. Lemahnya otot

D. Hilangnya nafsu makan serta mengalami penurunan berat badan

E. Demam dan keringat malam

 Tidak semua orang akan menderita TBC apabila menghirup udara yang mengandung bakteri TBC. Orang yang menghirup namun tidak mengalami gejala adalah  orang yang mengalami infeksi TBC laten dan tergolong tidak menular 

Beberapa faktor meningkatkan resiko terkena TBC:

1. Lemahnya daya tahan atau imun tubuh terutama paru paru

2. Lingkungan padat dan penuh polusi memperlemah paru paru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline