Organisasi kemasyarakatan atau yang biasa disebut ormas kian marak menyuarakan visi misi serta dukungan bagi calon pemimpin dari partai politik yang didukung menjelang pilpres 2024 mendatang. Ormas politik sendiri memiliki peran sebagai mitra dengan partai politik yang didukungnya dalam upaya mencari suara dalam masyarakat. Jumlah ormas di Indonesia saat ini yang tercatat oleh Kemendagri berjumlah 431.465.
Ditengah maraknya penyuaraan kampanye dari ormas, kerap kali ormas juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang dilihat dari beberapa faktor, ormas sering dianggap hanya sebagai alat politik bagi para penguasa untuk mencapai tujuan pribadinya tanpa ada visi misi yang jelas, masyarakat juga masih banyak yang kurang mempercayai parpol karena banyaknya kampanye uang yang dilakukan ormas, hal itu memicu spekulasi bahwa visi misi dari parpol yang dikampanyekan tidak dapat divalidasi karena kurangnya kejujuran dari ormas tersebut dan masyarakat khawatir jika apa yang menjadi dukungan atau yang disampaikan ormas hanya semata-mata untuk uang dan kepentingan pribadi.
Hal lainnya bagi masyarakat yang kurang mempercayai ormas yaitu tindakan oknum ormas yang terkadang anarkis, contohnya yaitu aksi demo massa GMBI berujung ricuh di depan Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung dengan melakukan perusakan pagar bahkan menaiki patung yang merupakan simbol polda Jawa Barat. Hal yang dilakukan oknum tersebut membuat masyarakat diluar ormas tentunya mengeneralisasi bahwa ormas adalah pelaku anarkisme sehingga masyarakat kehilangan respect dan rasa percaya. Hal selanjutnya yaitu profesionalisme dari ormas yang cenderung kurang, tata tertib yang kurang dipatuhi serta etika yang buruk oleh beberapa oknum berimbas merugikan nama baik semua ormas dikalangan masyarakat.
Untuk dapat diterima masyarakat, maka ormas harus mempunyai branding yang baik dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Citra ormas sangat berpengaruh dalam masyarakat yang nantinya juga akan berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap parpol serta calon pemimpin yang disuarakan oleh ormas tersebut. Selain itu kegiatan yang menguntungkan masyarakat juga sangat berpengaruh untuk mengambil kepercayaan masyarakat, meskipun tadi disebutkan bahwa masyarakat bisa saja kehilangan kepercayaan terhadap ormas yang melakukan kampanye uang, namun tidak bisa dipungkiri jika ormas juga dapat menarik simpati masyarakat dengan kampanye uang karena dinilai menguntungkan masyarakat.
Ditengah pandangan sebelah mata dari masyarakat terhadap ormas, siapa sangka ormas begitu berpengaruh pada proses kampanye partai politik, ormas dalam lingkup kecil mampu melakukan pendekatan yang intens pada masyarakat sehingga mampu memobilisasi masyarakat dalam upaya mendukung kandidat andalan ormas tersebut. Selain itu ormas juga mampu menyalurkan suara masyarakat kepada parpol sehingga masyarakat menaruh kepercayaan serta hak suara kepada parpol dari ormas tersebut.
Pada kenyataannya partai politik dan ormas saling membutuhkan satu sama lain untuk masing-masing kepentingannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H