Lihat ke Halaman Asli

Keilmuan Raushan Fikr

Bidang Keilmuan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Raushan Fikr

Berfilsafat, Siapa Takut?

Diperbarui: 21 Februari 2022   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

adammuiz.com

Pertama kali mendengar kata filsafat, orang awam mungkin akan berpandangan bahwa filsafat merupakan bidang ekslusif yang tidak sembaragan orang mempelajarinya. Filsafat juga sering dipandang sebagai satu pengetahuan yang “mahal” kadang juga dianggap khusus atau elite. 

Selain orang yang belajar filsafat dipuji dan diidealkan, tetapi juga tidak jarang dihujat ilmu yang membingungkan dan dipandang menyesatkan. Filsafat sendiri identik dengan kata "ruwet", "membingungkan", "mengada-ada", dan "sulit dipahami". 

Dalam buku Fahruddin Faiz yang berjudul "sebelum filsafat" mengungkapkan, filsafat juga identik dengan gambaran-gambaran tentang filsof sebagai seorang tukang debat yang tidak mau disalahkan; orang yang kurang kerjaan yang membahas hal-hal yang sudah jelas; atau orang yang hidupnya kacau, berambut gondrong, jarang mandi, dan menyebalkan.

Sebenarnya, ketika kita lihat lagi lebih dalam setiap ilmu merupakan bidang yang sulit bagi orang yang tidak mampu memahaminya, termasuk matematika, fisika, geografi, kimia, sejarah, biologi, dan sebagainya. 

Namun sebaliknya, bagi orang yang telah mendalaminya akan terasa mudah. Begitupun dengan filsafat, bagi orang telah mampu dan mau bergaul dengan filsafat akan merasa "asyik" dan menyenangkan. 

Tidak mudah memang, memerlukan waktu yang lama untuk mempelajari filsafat agar tidak sekedar "mencicipi" atau hanya menjadi "penonton" sehingga menimbulkan kebingungan dan terasa sulit dipahami. 

Dalam filsafat terdapat istilah-istilah yang membingungkan, tidak terduga, mengagetkan, bahkan dipandang "sesat". Seperti ungkapan dari salah satu filosof bernama Thales yang menyatakan bahwa “alam semesta ini berawal dari air dan akan kembali menjadi air”, atau Nietzsche yang pernah berteriak lantang bahwa “tuhan telah mati”, dan masih banyak pemikiran-pemikiran filosof yang “menabrak” keyakinan umum banyak kalangan.

Dalam sebagian besar buku, filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata "philo" dan "Sophia" yang berarti 'cinta kebijaksanaan'. Filsafat menggunakan seluruh akal manusia untuk mencari jawaban-jawaban terhadap berbagai masalah dasar kehidupan manusia, seperti siapa sebenarnya aku ? mengapa aku ada di muka bumi ini ? keberadaanku ini kebetulan atau memang bagian dari suatu perencanaan besar kehidupan ? apa yang harus aku lakukan ? apa yang tidak harus aku lakukan ? bagaimana caranya aku membedakan apa yang harus dan tidak aku lakukan? Dan seterusnya. Lalu kesimpulannya, apa itu filsafat ? Mohammad hatta, dalam bukunya Alam Pikiran Yunani, mengemukakan bahwa pengertian filsafat itu tidak usah dibicarakan, ketika orang itu membaaca banyak buku buku mengenai filsafat maka orang itu akan dengan sendirinya paham apa yang dimaksud dengan filsafat.

Filsafat merupakan kapal untuk berlayar ditengah gelombang kehidupan menuju dermaga kebenaran. Namun dengan kapal itu juga orang dapat terdampar ke dermaga yang berbeda beda. 

Dengan filsafat orang akan sampai pada kesimpulannya masing-masing. Ada orang yang menggunakan filsafat untuk sampai pada jalan yang religius atau ke jalan yang ateis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline