Lihat ke Halaman Asli

Yuk! Pahami dan Mulai Do It Yourself Kondisi Mental Healthmu!

Diperbarui: 26 Desember 2020   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari AdobeStock

COVID-19 mempengaruhi kehidupan kita selama tahun 2020 ini berlangsung, tak mengira sudah tiba di penghujung tahun yang penuh dengan rintangan dan juga tak sedikit manusia dibuat stress dengan adanya pandemi yang sedang melanda seisi dunia dengan dampak bak efek domino. Hal utama yang terlintas dipikiran orang adalah bagaimana cara kita untuk selalu menjaga kesehatan fisik agak terhindar dari tularan virus yang mematikan ini. 

Berbagai macam hal dilakukan untuk menjaga tubuh agar tetap fresh dan selalu bugar, mulai dari berolahraga, mengatur jam tidur yang teratur, makan makanan yang bergizi, dan juga selalu menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Namun, tak sedikit orang yang tidak menghiraukan kesehatan mental atas dampak COVID-19 ini.

Sebelum membahas lebih jauh tentang kesehatan mental, kita perlu tahu apa itu kesehatan mental dan penyebabnya. Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, kesehatan mental atau sering disebut mental health adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Itu berarti, seseorang bisa overcome semua tekanan di dalam kehidupannya dengan normal sehingga bisa berfungsi secara produktif dan juga bermanfaat, dan mampu untuk mengeluarkan kontribusi yang baik terhadap komunitas sekitarnya. 

Itulah mengapa pentingnya untuk selalu menjaga kesehatan mental, gunanya yang sangat banyak pada keberlangsungan hidup sehari-hari agar kita dapat mewujudkan potensi dan kemampuan kita untuk mengatasi tekanan hidup selama pandemi yang sedang berlangsung ini.

Dilansir dari Mayoclinic, tanda dan gejala yang dapat berpengaruh untuk kesehatan mental bervariatif tergantung dari keadaan dan faktor yang terjadi. Gejalanya juga dapat memengaruhi emosi, pikiran serta perilaku penderitanya. Tidak jauh dari penjelasan di atas, Halodoc mengatakan bahwa kesehatan mental juga dipengaruhi oleh peristiwa dalam hidup yang meninggalkan dampak yang cukup besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Jika kesehatan mental seseorang terganggu, maka akan timbul gangguan atau penyakit mental.

Lewat websitenya, Halodoc melansir beberapa gejala awal yang terjadi pada kesehatan mental seseorang yang sudah mulai terganggu, seseorang akan mengalami delusi, paranoia atau halusinasi, akan kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, mengalami ketakutan, dan kekhawatiran, dan tentunya masih banyak gejala-gejala yang sering terjadi. 

Ayu, seorang penyintas problem kesehatan mental, mengaku bahwa dirinya merasakan tahapan awal gejala-gejala kesehatan mental. Melalui interview singkat, Ayu menjelaskan beberapa pengaruh dan penyebab yang terjadi terhadap kesehatan mental yang terjadi padanya, "Lingkungan sekitar, entah itu orang tua, keluarga. 

Bisa juga dari overthinking, ya. Melalui pikiran yang biasanya tuh minder, insecure. Stress juga bisa. Tekanan dari orang lain yang kadang ekspektasinya tuh terlalu tinggi terhadap kita." Gejala tersebut tidak terjadi sekali dua kali, namun berkali-kali dikarenakan kondisi yang terlalu mengikat terhadap keadaan yang kadang tidak bisa kita kendalikan ini.

Dari maraknya isu kesehatan mental yang terjadi, ada banyak organisasi swadaya masyarakat melakukan penyuluhan lewat campaign dengan cara mempromosikan beberapa cara preventif agar bisa mengurangi bahkan terhindar dari kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Salah satu contohnya adalah akun Instagram @psycircle.id, sebuah komunitas dan digital platform yang fokusnya terhadap psikologi, self-development, dan mental health. Akun Instagram @psycircle.id secara aktif mengedukasi para pengikutnya tentang hal-hal yang terkait dengan isu-isu mental dan bagaimana cara mengatasinya. Pada tanggal 10 Oktober 2020 lalu, @psycircle.id mengadakan event untuk mengumpulkan para mental health promoter untuk menyebarkan edukasi dan informasi dalam peningkatannya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental di Indonesia. Acara tersebut digunakan juga untuk merayakan Mental Health Day 2020 pada hari Minggu (10/10/2020), terhitung ada 43.100 mental health promoter yang terkumpul dan berhasil menyebarkan edukasi lewat postingan Instagram.


Untuk mencegah dan mengurangi gangguan kesehatan mental, University Health Service dari Universitas Michigan, Amerika Serikat memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan dari dan untuk diri Anda sendiri, mulai dari menghargai diri Anda, melakukan apapun yang Anda sukai, mulai dari hobi dan melakukan perjalanan untuk sarana rekreasi, selain itu, Anda juga bisa untuk mengikuti beberapa kursus untuk meningkatkan kompetensi diri, misalnya kursus menari hingga mempelajari bahasa baru. Jangan lupa untuk selalu menjaga keseimbangan tubuh, seperti makan makanan yang bergizi komplit, melakukan olahraga, dan juga minum air putih yang cukup. Jika hal-hal tersebut kurang membantu, Anda juga bisa mengikuti sebuah penyuluhan dan seminar yang diadakan oleh organisasi dan komunitas yang topiknya sesuai dengan mood Anda saat itu. Hal yang paling penting adalah selalu hiasi hari-hari Anda dengan orang-orang yang selalu mendukung semua kegiatan Anda dan juga berpikiran positif kedepannya. (rwr)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline