Lihat ke Halaman Asli

Iman Suligi

pensiunan guru

Ketika Tuhan Melukis, Sebuah Puisi Keroyokan

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13715603571591299585

Bila tuhan melukis Surat kayu dalam seratnya Serat duaja menua Gradasi wajah kehidupan Bertumpuk, begitu kentara Gegaris masa menyenja Guratan, warna berkombinasi Lingkaran usia Setua meja kayuku Tajamnya harapan serat. Rautan waktu terabaikan Kerutan waktu kehidupan Guratan itu garis evolusi Guratan ruang dan waktu Matamu terpahat  tajam Mata tua kayu Mengingatkan hajar aswad Seonggok kayu tua Lapuk dimakan waktu Serat  kayu adalah  waktu yang berbicara Sangkakala  zaman Waktu kian melapuk Puisi dalam guratan Sederhana, sarat makna Kau jadikan aku Maha Karyamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline