Lihat ke Halaman Asli

Penyesalan yang Terlambat

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala mentari terbangun diufuk timur ayam berkokok engkau masih lelap tertidur

Kala mentari terbit pagi hari dalam kehangatannya engkau masih lelap dalam tidur

Kala mentari terik panas menyinari alam jagat engkau masih lelap tertidur

Kala senja tiba mentari kembali keperaduannya di jemput malam engkau masih juga lelap tertidur

Mengapa saat mata terbuka lebar tetapi hati mu masih tertidur

Mengapa saat kaki melangkah tetapi hati mu masih tertidur

Mengapa saat mulut bicara tetapi hati mu masih tertidur

Mengapa saat tangan melenggang hati mu masih tertidur

Apakah engkau terbangun dari tidur mu setelah kematian menjemput

Apakah engkau terbangun dari tidur mu setelah pintu tobat tertutup

Apakah engkau terbagun dari tidur saat tarikan nafas terakhir

Apakah engkau terbangun dari tidur ketika engkau sudah diliang kubur

Karena terlena dalam tidur yang lelap didunia saat bangun sudah terlambat

Karena terlena dalam tidur yang nyenyak didunia saat terbangun engkau sunyi sendiri

Karena terlena dalam tidur yang lelap diduniasaat bangun sudah berbalut kain kafan

Karena terlena dalam tidur yang nyenyak didunia saat terbangun penyelasan sudah terlambat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline