Lihat ke Halaman Asli

IMB di Pulau Maratua

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mimpi membangun resort dan kawasan wisata di Pulau Maratua mulai terwujud. Dengan konsep ecolodge (yang poepulernya ekowisata) bangunan fisik mulai dengan desain kuno ala nelayan.
Sampai dengan suatu hari penentuan lokasi. survey sana sini, dengan gaya arsitek bonafide (maklum nggak pake insinyur lulusan kuliah).

Tempat telah ditentukan. Tinggal menunggu orang pintar baca doa, pemasangan tiang pertama.
Ibu-ibu sibuk dengan masakan, anak-anak berlarian di atas karang. Dan tibalah sang guru pintar di lokasi. Hening sejenak, menunggu pengantar sang guru Maratua. Namun sekonyong-konyong, sang guru menatap ke laut dan berucap "ini boleh... itu nggak boleh". "Sebentar... saya perlu waktu" ucap sang guru sambil menatap laut dari pinggiran karang tempat kami berdiri.

Semua menunggu, apa yang akan disampaikan sang guru. Sang guru kemudian berjalan ke arah timur sejauh 50 meter. "Ambil tiang kuning, letakkan disini" sabda sang guru dan meminta tiang segera didirikan. Apa yang terjadi? artinya rencana berubah? Tiangpun didirikan, dan sang guru memulai ritual doa diiringi simponi ombak laut Maratua.

Rasa pensaran membuat rekan saya bertanya (maklum rencanya posisi berubah drastis. "coba kita tanya bagaimana nantinya, kedepan seperti apa?" bisik rekan saya.
Usai acara ritual, teman menyapa sang guru :" Pak tua, apakah boleh dikembangkan?, "bagaimana kalau nanti kami ingin melebarkan lokasi?". Sang guru menatap dan menjawab di balik kepulan asap kreteknya "Kerjakan saja yang ada, jika perlu nantinya, bapak akan bernegosiasi dengan penunggu tubir pantai", "insya Allah niat baik akan diterimaNya".

"Ooh... iya Pak tua... terima kasih" ucap kawan dengan ternganga.

Menarik, untuk mendapatkan IMB, di Pulau Maratua, di bibir pantai, kiranya serahkan saja pada rahasia Pak tua Sang guru. Cerita lanjutan semakin menarik, betapa ternyata keputusan Sang guru suatu keindahan yang tak terduga.

Terima kasih Pak tua.
Maratua, 8 Juni 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline