Lihat ke Halaman Asli

"Bertanya Tuhan tentang Jodoh"

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku : Trilogi Kuliah Makrifat “Bertanya Tuhan tentang Jodoh”

Penulis : Yusuf Abdussalam

Penerbit: Media Insani

Cetakan : 1 ( November 2004 )

Tebal : (xxxvi + 159)

Kita sering kali dibuat pusing dengan perkara jodoh. perasaan malu pada tetangga, keluarga, teman, kerap datang seiring umur yang sudah sepantasnya menikah dan mereka entah karena saking sayang dan perhatian selalu bertanya dengan kalimat ” kapan menikah” . memang, tak sepatutnya kita menyalahkan mereka atas pertanyaan yang mereka lontarkan tersebut. walaupun pertanyaan itu bagai pisau yang menusuk sembilu hati.

mungkin tidak akan menjadi beban pikiran dan hati kalau kita memang belum waktunya menikah. pasangan yang tak kunjung datang walau sudah berusaha keras, saat kita mengira telah menemukan sosok yang pantas untuk mengarungi bahtera rumah tangga, dan ternyata Allah berkehendak lain bisa jadi akan menimbulkan banyak pertanyaan dan hujatan yang pada akhirnya ditujukan kepada Dia Dzat pemilik alam jagad raya ini. bagi mereka yang diberi cobaan demikian dan tak kuat iman akan menyumpah serapah, menghujat, mencaci maki, menganggap Allah tidak adil, berprasangka buruk dan lain lain. tapi bagi mereka yang kuat iman, justru sebaliknya. cobaan itu menjadikan mereka semakin meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri padaNYa, berserah diri, menerima dengan tulus ikhlas, dan berprasangka baik dengan berpikir bahwa Dia sang Azza Wazalla pasttilah lebih mengetahui apa yang terbaik buat hambanya. bukankah apa yang menurut kita baik belum tentu baik juga menurut Allah?.

jodoh merupakan perkara yang misteri dan tidak bisa ditebak. tetapi, saat kita sudah berniat biasanya Allah akan mempermudah jalan kita untuk mendapatkannya. dan ketika kita mempersulit jalannya, maka Allah pun akan mempersulit. oleh karena itu, hendaknya kita selalu berprasangka baik padaNya. memilih jodoh membutuhkan kriteria yang tepat. tetapi, hal itu jangan sampai menghambat kita untuk menempuh masa depan. dan untuk berumahtangga jangan sampai materi yang dijadikan tujuan dan landsan dari sebuah perkawinan. karena sikap tersebut akan berujung pda siap hidup yang hedonis. dan sikap seperti itu sangat potensial menimbulkan kekacauan rumah tangga seperti perselingkuhan, hedonisme, kekerasan rumah tangga. hendaknya berumah tangga itu dijadikan Ibadah untuk mendapatkan Cahaya Ilahi sebagaimana disebutkan dalam Qs Annuur ayat 35 (hal.xvii).

buku ini juga mengulas tentang pergaulan remaja yang sudah terdegradasi oleh budaya barat, banyaknya pernikahan dini yang disebabkan salah dalam bergaul, hamil diluar nikah yang sudah dianggap umum, peran serta orang tua dalam mendidik anak, kenapa mesti berjodoh, kapan waktu terbaik untuk menikah, apa saja yang harus disiapkan saat akan menikah, alasan-alasan kenapa tak juga menikah, cara berikhtiar dan masalah-masalah lain seputar jodoh.

buku ini sangat menarik dan bisa dijadikan acuan bagi mereka yang tengah mengarungi samudera pengembaraan dan sedang digelisahkan oleh rahasia Ilahi yaitu Jodoh. dan hendaknya buku ini dibaca dengan hati, sehingga bisa hidup dengan peduli dan hati-hati seperti saran penulisnya.

Ps. review aku tulis tahun 2005, Desember 11 (www.siamma.multiply.com)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline