Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Tidak heran jika Indonesia mempunya banyak masalah yang harus segera diatasi oleh pemerintah maupun masyarakat. Dan salah satu masalah terbesar di Indonesia adalah sampah. Bahkan setiap hari sampah Indonesia semakin bertambah bukan malah semakin berkurang.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari benda/barang yang sudah tidak terpakai oleh manusia. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dsb. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi sampah organik atau sampah basah, contoh sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah termasuk sisa buah yang dapat mengalami pembusukan secara alami. Kemudian sampah anorganik atau sampah kering, contoh logam, besi, kaleng, plastik, karet juga botol yang tidak dapat mengalami pembusukan secara alami. Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.
Sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
Beberapa sampah di Indonesia sebenarnya dapat hancur oleh tanah, misalnya sisa makanan. Sisa makanan itu akan hancur dan membusuk. Bila menempel di tanah, maka tanah akan mendaur ulang (mengurai) sisa makanan itu. Sama sekali tidak akan tercium bau busuknya. Hal ini berbeda dengan sampah yang tidak dapat hancur oleh tanah, seperti plastik. Oleh karena itu seseorang yang hendak membuang sampah di tanah, mesti membedakan antara sampah organik dengan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang relatif mudah hancur. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah hancur.
Sampah yang tak mudah hancur (anorganik) lebih baik buang di tempat sampah yang akan diangkut oleh tukang sampah. Dengan demikian tanah tidak akan tercemar dengan plastik dan logam. Limbah dari sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanaman dengan menyulap sampah menjadi pupuk kompos, sehingga akan menjadi berguna.
Limbah sampah dari plastik dan kertas dapat didaur ulang menjadi berbagai barang yang bermanfaat seperti menjadi produk furnitur yang cantik atau didaur ulang kembali menjadi bahan baku pembuatan produk plastik atau kertas. Agar sampah tidak menggunung dimana-mana, kita dapat melakukan beberapa cara, diantraranya:
1.Reduce artinya kita dapat mengurangi penggunaan bahan bahan yangg tidak ramah lingkungan. Misalnya adalah membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi tas plastik yang sulit diuraikan.
2.Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan. Misalnya yaitu botol air mineral dapat digunakan untuk pot bunga.
3.Recycle adalah mendaur ulang mengolah sampah menjadi barang baru yang dapat kita gunakan. Misalnya kita membuat pupuk kompos dari kotoran hewan.
4.Replace adalah mengganti barang-barang yang sulit diuraikan atau mengganti barang-barang sampah. Misalnya adalah mengganti tissue dengan sapu tangan.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah yang menggunung diman-mana. Bayangkan saja jika setiap orang melakukan hal tersebut, mungkin Indonesia akan terbebas dari sampah. Mungkin kita bisa mencobanya, agar impian kita sebagai negara yang terbebas dari sampah itu bisa terwujud. Masalah sampah bisa saja tidak menjadi masalah besar jika kita bisa mengolahnya dengan baik. Dan senantiasa membudayakan buanglah sampah pada tempatnya, agar sampah tidak berserakan dimana-mana. Sudah selayaknya kita sebagai masyarakat Indonesia menyadari hal itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H