Lihat ke Halaman Asli

Kebo Rawis

Pencerita

Misteri Alasan Prabu Airlangga Memindahkan Pusat Kerajaan Kahuripan

Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patirtan yang dikenal sebagai Candi Belahan, peninggalan Prabu Airlangga. FOTO: Wikipedia Commons

YANG tidak mengantuk sewaktu jam pelajaran sejarah di SMP/SMA pasti ingat kisah ini: Prabu Airlangga memindahkan ibu kota kerajaannya dari Kahuripan ke Daha. Yang belum disampaikan para guru sejarah adalah, apa alasan Sang Prabu mengambil keputusan besar tersebut.

Sebagaimana diabadikan dalam berbagai prasasti yang sudah diketemukan, Prabu Airlangga kerap memindah-mindahkan pusat pemerintahan di awal-awal mendirikan kerajaan. Tiindakan ini dapat dimengerti, sebab beliau dan segenap pendukungnya masih dalam keadaan bersiaga penuh.

Haji Wurawari yang menyerbu dan menghabisi Prabu Dharmawangsa Teguh tentu tidak menyangka kalau Airlangga bisa meloloskan diri. Karena sang pangeran blasteran Medang-Bali ini adalah kemenakan sekaligus menantu Prabu Dharmawangsa, maka harus diburu untuk dihabisi pula agar tak membawa malapetaka di kemudian hari.

Di lain pihak, Prabu Airlangga memendam dendam karena paman sekaligus mertuanya dibantai dengan keji. Satu demi satu orang-orang yang dia anggap terlibat dalam terbunuhnya Prabu Dharmawangsa dikejar dan diminta bertekuk lutut.

Pasa masa-masa ini Prabu Airlangga seperti sedang bergerilya. Berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Barulah setelah menuntaskan dendamnya pada Haji Wurawari dengan menyerbu Lwaram (Ngloram, Blora), Sang Prabu mantap membangun istana di kaki Gunung Penanggungan.

Meski di kaki gunung, tetapi letak istana tersebut tidak jauh dari pesisir timur Pulau Jawa. Hanya berjarak kira-kira 100 lie dari Pelabuhan Hujung Galuh. Cuma memakan waktu sekitar satu penanakan nasi kalau ditempuh dengan berkuda.

Namun kemudian tahu-tahu saja pusat pemerintahan berpindah ke Daha.

Pengaruh Islam?

Sependek pengetahuan saya, sampai saat ini belum ditemukan petunjuk jelas mengenai penyebab Prabu Airlangga melakukan perbuatan tersebut. Motif dan tujuannya masih gelap. Para sejarawan dan juga peminat sejarah partikelir tak urung jadi bertanya-tanya dibuatnya.

Apa kiranya alasan Prabu Airlangga memindahkan pusat pemerintahan dari Kahuripan ke Dahanapura? Dari Kahuripan (Sidoarjo) yang merupakan daerah dekat pesisir, pindah jauh ke tengah pulau di Daha (Kediri) yang terhitung pelosok. 

Seorang raja di Jawa biasanya memindahkan istana jika: (1) istana lama pernah diserang musuh, (2) istana lama dianggap berada dalam ancaman kekuatan/pengaruh lain. Pengaruh apa kiranya yang dirasa mengancam oleh Prabu Airlangga? Atau malah istananya pernah diserang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline