Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Puisi: Seikat Mawar yang Pergi

Diperbarui: 13 Juni 2024   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seikat Mawar yang Pergi
 

 

Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Ketika grendel talas lagi basah berembun
Melongok wajah elok itu nan memerah
Semburat ayunya merupa pada garis waktu 

Di sebalik pintu ini yang dibelah ingin
Menyeruak seikat senyum yang ditanggalkan
Pernah ada suatu ketika masa nan berbunga
Ketika hari-hari meranum tanpa ditinggalkan

Sengaja membuka hari ini pagi sekali
Seperti ketika derai tawa renyah itu jatuh
Seikat senyuman lagi kemudian mengelopak
Melongokkan wajah elok di bibir rindu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline