Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Kopi WhatsApp

Diperbarui: 27 Mei 2024   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi WhatsApp

 

Kopi tubruk ini melamun dalam genggaman
Gairah hangatnya terlanjur pergi
Usai tak hentinya derai WhatsApp ini berisik ingin  
Langit yang terkantuk dipaksanya menguap

Malam sesungguhnya belum menua
Lorong sempit depan rumah-pun masih bulat sempurna
Menyapa-sapa Ojol yang belum juga rindu pulang
Di atas atap langit tampak bulan meronta tersangkut ranting

Kopi tubruk ini sepertinya dipenuhi cemburu
Tak biasanya dia sedingin es batu
Kali ini sengaja kubiarkan gairah hangatnya pergi suka-sukanya
Meski malam sesungguhnya belum lagi menua.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline