Tujuh Hari Nan Tak Kunjung Usai
Kenapa masih menunggu ..
Apa nan dinanti?
Bukankah yang tlah dilukis onak tak kan pernah menutup luka
Jangan berisik lagi tentang andaikan
Apa lagi yang masih bersisa?
Bukankah buliran air mata itu telah menjadi se-onggok batu
Usah lagi melambungkan tanya tinggi-tinggi
Biarkan waktu yang mencatat segala senda-gurau itu!
Ayo beringsut pergi
Pejamkan saja mata-mata basah itu dan kembalilah tersenyum
Esok nanti waktu pasti akan mematut janji
Tentang bilangan hari-hari yang kiranya telah sengaja dibunuh mati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H