Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Puisi: Kisah 7 Batang Pisang

Diperbarui: 27 Oktober 2023   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah 7 Batang Pisang

Tujuh batang pisang putri menyapa pagiku
Rimbun tubuhnya menghijau menghias pandang
Dua batang menjulang diantaranya: berbuah!
Jantungnya yang merah ramah menjuntai tanah

Pagi masih memekat diselimuti kabut asap, ketika
Pak Udin datang dengan peralatan tebasnya
Sebulan sekali beliau bertugas merapikan halaman
Dua puluh menit kemudian halaman-pun rapi  

Namun seketika ada yang berbeda dengan pisangku
Hanya lima batang pisang puteriku yang tersisa
Kiranya dua batang yang tengah berbuah telah rubuh
Kata pak Udin, istriku yang telah memotongnya

 

Isteriku yang berbenah kamar segera kuhampiri,  
Kenapa dua batang pisang yang berbuah muda ditebas?
"Terlalu rimbun ayah", jawab isteriku sambil senyum
Kiranya, kami berbeda definisi tentang kerimbunan ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline