Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Puisi: Mang Pudin

Diperbarui: 25 Juni 2023   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Mang Pudin

Sepasang kaki tanpa alas itu sungguh taklah muda lagi
Terdapat guratan keriput di anak-anak betisnya yang kecil
Kulitnya yang mulai menua setia menangkap waktu ..
Berlarian dan berlompatan lincah diantara laju bus akap

Membincanginya hangat disela perhentian nan sekejap
Kutemukan bening jiwa yang mencurah ikhlas di matanya
Diantara jejeran tahu-tahu bungkus dan kerupuk kering,
Mang Pudin menyapaku ramah dengan senyum yang tulus

Sepasang kaki tanpa alas itu sungguh taklah muda lagi
Dua orang anak dan seorang isteri bernaung erat di betisnya
Tak kutemukan raut sengsara dalam sejuk kedua tatapnya
Deru bus akap tergelincir pergi ketika kusadari: hatiku nyeri

pada suatu ketika di sesaknya perhentian hari, 25 Juni 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline