"Berhentilah menulis puisi!"
Kalimat itu terpampang jelas di setiapku membuka laptop
Aku selalu saja tersipu membacanya,
Perintahku sendiri yang kiranya taklah bermakna
Setiap kali membuka laptop, anehnya
Hanya puisi yang menggoda
Yang lain pergi tergesa, padahal sungguh
Aku tlah berupaya sungguh-sungguh menutup rapat kata
Sesungguhnya, kata
Telah terlalu lama mencumbuiku, makanya
Aku ingin sangat bersungguh berhenti menulis puisi, sebab