Hah, si kebaya merah datang
Menelusuri hasrat inginmu diam-diam
Mengukir birahinya di ruang gelap
Ketika lampu-lampu di rumahmu mulai lelap
Kebaya merah bukan sosok asing
Dia ada menetap di hatimu
Sama juga dengan hatinya setiap orang-orang itu
Mereka hanya pura-pura lupa
Ketika si kebaya merah pergi
Dia hanya berlalu seolah jengahkan ingin
Seperti kerinduanmu padanya yang suka memuncak malu-malu